Disway Award

Talk Show Banten Book Fair 2025: Menumbuhkan Karakter Anak Lewat Buku dan Dongeng

Talk Show Banten Book Fair 2025: Menumbuhkan Karakter Anak Lewat Buku dan Dongeng

Talk show Banten Book Fair 2025 menghadirkan narasumber kak Seto Mulyadi dan Ihan Intihan seorang pendongeng --Dokumentasi milik Lydia Khaerani

INFORADAR.ID - Banten Book Fair Festival yang digelar di Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten kembali menghadirkan program inspiratif. Salah satunya adalah Talk Show “Sharing Knowledge” dengan tema “Membentuk Karakter Anak melalui Buku dan Mendongeng”, pada Kamis 15 Mei 2025.

Acara ini menghadirkan dua narasumber istimewa, yakni Kak Seto Mulyadi yang dikenal sebagai Sahabat Anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), serta pendongeng nasional Kak Ihan Intihan.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta dari kalangan guru, orang tua, pegiat literasi, mahasiswa, dan anak-anak. Tujuannya adalah menumbuhkan kesadaran pentingnya peran buku dan mendongeng dalam proses pembentukan karakter anak sejak usia dini.

Kak Seto menjadi pembicara pertama dalam talk show ini. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku dan dongeng. Kak Seto berbagi kisah masa kecilnya yang menginspirasi. Ia mengaku terlahir sebagai anak kembar yang sering dianggap "3B": paling bodoh, paling bandel, dan paling bad atau jelek.


-Dokumentasi milik Lydia Khaerani -

“Waktu kecil saya pernah dibilang seperti itu, tapi orang tua saya berkata: kalau kamu paling bodoh, maka kamu harus belajar lebih giat,” ungkap Kak Seto. Semangat belajar itu membuahkan hasil, hingga nilai matematikanya menjadi yang terbaik di kelas. Kebandelannya pun disalurkan lewat kegiatan positif. “Karena suka nendang-nendang, orang tua menyarankan ikut pencak silat,” lanjutnya sambil tersenyum. 

BACA JUGA:Gaji ke-13 ASN Pemprov Banten Cair, BPKAD Pastikan Jadwal Pencairan

BACA JUGA:DPRD Kota Serang Dukung Uji Kompetensi Eselon II: Seleksi Harus Murni dan Terbuka

Ia menekankan pentingnya pendekatan yang kreatif dan penuh kasih sayang dalam mendidik anak. Salah satu metode yang dikenang adalah bagaimana sang ibu mengajarkan matematika lewat lagu. “Karena saya suka menyanyi, maka pelajaran matematika dikemas menjadi lagu. Itu membuat saya senang belajar,” ujarnya. 

Pengalaman itulah yang mendorong Kak Seto untuk menjadi guru, bahkan dimulai dari guru TK, dengan mimpi besar membahagiakan anak-anak se-Indonesia. Menurutnya, membentuk karakter anak melalui buku dan dongeng bisa dilakukan dengan menciptakan suasana yang menyenangkan. 

“Anak adalah peniru ulung. Kalau di rumah orang tua suka membaca, maka anak akan ikut menyukai buku. Tapi saat mendongeng, jangan hanya membaca saja, ciptakan suasana gembira, bisa dengan bernyanyi, bermain peran, atau ekspresi yang menyenangkan,” tutur Kak Seto.

Narasumber kedua, Kak Ihan Intihan, adalah seorang pendongeng yang telah memulai karier sejak tahun 2012. Ia menceritakan bahwa awal mula dirinya terjun ke dunia mendongeng berawal dari dorongan sang ibu. “Saya dulu guru TK dan SD. Tapi motivasi terbesar datang dari ibu yang selalu menguatkan saya,” ungkapnya.

Menurut Kak Ihan, peran orang tua sangat vital dalam membentuk karakter anak, terutama melalui pendekatan yang sesuai dengan karakter masing-masing anak. Ia mencontohkan dua anaknya yang memiliki sifat berbeda: satu perasa dan satu lagi aktif. 

BACA JUGA:Kesiapan dan Proses Koordinasi TNI untuk Pengamanan Kejati di Banten

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: