Disway Award

Cerita Mbok Yem, Sosok Legendaris di Puncak Gunung Lawu

Cerita Mbok Yem, Sosok Legendaris di Puncak Gunung Lawu

warung Mbok Yem di gunung lawu-Istimewa-

Menu yang disediakan Mbok Yem memang sederhana seperti nasi pecel, telur goreng, dan teh panas, namun terasa sangat berarti setelah mendaki berjam-jam. 

Namun yang membuat warung ini spesial bukan cuma makanannya, melainkan kehadiran Mbok Yem sendiri yang penuh perhatian dan selalu ramah kepada siapa pun.

Banyak pendaki yang menganggapnya seperti orang tua sendiri di tengah jalur pendakian. Sikapnya yang terbuka dan penuh kehangatan membuat para tamu merasa betah dan dihargai.

BACA JUGA:Peluang Siswa SMK untuk Magang dan Bekerja di Luar Negeri Kini Semakin Terbuka

BACA JUGA:Perjalanan Liburan ke Pantai Sawarna Kini Lebih Mudah dengan DAMRI, Harga Mulai Rp 60.000!

3. Kepergian yang Membekas

Mbok Yem meninggal dunia pada 23 April 2025 di rumahnya di Magetan, Jawa Timur, dalam usia 82 tahun. Sebelumnya, ia sudah tidak naik ke gunung sejak awal Ramadan karena kondisi kesehatan yang menurun akibat pneumonia.

Berita duka ini membuat banyak pendaki dan pecinta alam merasa kehilangan. Sosok Mbok Yem sudah menjadi bagian penting dari pengalaman mendaki Gunung Lawu

Tidak sedikit yang menyampaikan kenangan mereka melalui media sosial sebagai bentuk penghormatan terakhir.

4. Masa Depan Warung Mbok Yem

Setelah kepergiannya, keberlanjutan warung di puncak Lawu masih belum pasti. 

Pihak keluarga belum menentukan apakah warung tersebut akan diteruskan atau dibiarkan sebagai peninggalan. 

Meski begitu, warung itu telah menjadi simbol dedikasi dan ketulusan seorang Mbok Yem dalam membantu sesama.

Kini, meskipun fisiknya telah tiada, nama Mbok Yem tetap hidup dalam setiap langkah pendaki yang menyusuri jalur Lawu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: