Telegram Melejit: Hampir Salip WhatsApp dengan 1 Miliar Pengguna
Logo Telegram-Istimewa-
Ia juga mengungkap bahwa Telegram pernah menjadi sasaran serangan dari lembaga intelijen seperti FBI.
Durov menyebut bahwa FBI bahkan pernah mencoba merekrut teknisi Telegram agar dapat menciptakan celah keamanan (backdoor), namun upaya itu gagal.
Melihat pesatnya perkembangan Telegram dalam beberapa tahun terakhir, Durov menyampaikan rasa optimisnya mengenai masa depan aplikasi tersebut.
Ia menggambarkan pertumbuhan pengguna Telegram sebagai sesuatu yang sangat cepat dan sulit dihentikan.
“Pengguna aktif bulanan kami akan tembus 1 miliar tahun ini. Pertumbuhan Telegram seperti kebakaran hutan,” ujar Durov yang dilansir dari Reuters.
BACA JUGA:Sate Bandeng: Kuliner Khas Banten yang Bisa Dijadikan Oleh-Oleh
BACA JUGA:Ruben Onsu Resmi Menjadi Mualaf, Bagikan Perjalanan Spiritualnya
Di tengah berbagai tantangan, Telegram tetap menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Aplikasi ini bahkan dikabarkan tengah mempersiapkan proses penawaran saham perdana (IPO) di bursa Amerika Serikat, seiring dengan mulai diperolehnya profit secara komersial.
Pemilihan Dubai sebagai markas besar Telegram juga bukan tanpa alasan.
Durov menilai Uni Emirat Arab sebagai wilayah yang stabil dan netral, ideal untuk menjalankan perusahaan teknologi yang ingin tetap bebas dari tekanan geopolitik.
Dengan meningkatnya jumlah pengguna, sistem keamanan yang kuat, serta sikap independen terhadap isu-isu politik global, Telegram kini berada di garis depan sebagai salah satu kekuatan baru dalam dunia komunikasi digital.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
