Cinta dalam Sujudku: Ketika Merelakan Lebih Mulia daripada Memiliki
Poster film Cinta dalam Sujudku-Instagram @vidiooriginals-
BACA JUGA:KRL Segera Tembus Kota Serang, Warga Siap Sambut Perubahan Besar
BACA JUGA:Job Fair hingga Syarat Belanja UMKM, Ini yang Baru dari Kota Serang Fair 2025
Nilai Religi yang Ditanamkan Tanpa Menggurui
Sebagai drama dengan unsur religi, Cinta dalam Sujudku memuat banyak nilai spiritual yang ditampilkan secara halus.
Angling Sagaran menuturkan bahwa tantangan terbesar dalam proses produksi adalah menyelaraskan antara emosi, dialog, dan pesan moral dari cerita.
Beberapa adegan diperkuat dengan kutipan ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan, namun tetap dibawakan secara alami dalam dialog antar tokohnya.
“Yang kami usahakan bukan sekadar memasukkan unsur religi, tapi bagaimana pesan-pesan itu terasa dekat dengan keseharian penonton,” ucap Angling.
Proses Mendalami Peran yang Mengubah
Bagi Rangga Azof, karakter Zaki memberikan pengalaman yang mendalam, tak hanya sebagai aktor, tapi juga secara pribadi.
Ia belajar mengumandangkan adzan, menghafal surat-surat tertentu, hingga menyampaikan adegan spiritual dengan penuh penghayatan.
“Bukan cuma akting, tapi ini seperti proses mendekatkan diri pada nilai-nilai kebaikan,” ujarnya.
Yasmin Napper pun mengalami pengalaman emosional yang mendalam lewat karakter Zahra.
Ia mengaku banyak adegan yang membuatnya harus menyelami sisi rapuh dan rasa bersalah dari tokoh yang ia mainkan.
“Zahra merasa tidak layak dicintai, dan itu sangat mengguncang secara batin,” kata Yasmin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
