Film Mungkin Kita Perlu Waktu, Drama Keluarga Emosional
Poster Film Mungkin Kita Perlu Waktu -Instagram @kathanika.films-
INFORADAR.ID – Apa jadinya jika keluarga yang seharusnya menjadi tempat pulang, tempat bercerita, justru menjadi ruang yang paling buruk untuk sekedar komunikasi? Pertanyaan ini menjadi inti dari film terbaru bertajuk Mungkin Kita Perlu Waktu, sebuah drama keluarga emosional garapan sutradara kenamaan Teddy Soeriaatmadja.
Diproduksi oleh Adhya Pictures bekerja sama dengan Kathanika Films dan Karuna Films, film ini mempertemukan jajaran pemain lintas generasi, seperti Lukman Sardi, Sha Ine Febriyanti, Bima Azriel, Tissa Biani, Naura Hakim, dan Asri Welas. Tidak hanya duduk sebagai sutradara dan penulis naskah, Teddy juga turut menjadi produser bersama Shierly Kosasih.
Film Mungkin Kita Perlu Waktu berangkat dari realita yang sering terjadi di kehidupan nyata namun jarang dibicarakan, yakni tentang buruknya komunikasi dalam keluarga, terutama saat menghadapi duka dan kehilangan.
Cerita pada Film Mungkin Kita Perlu Waktu ini bermula ketika sebuah keluarga menghadapi luka karena ditinggal oleh anak sulung mereka, yakni Sarah karakter yang diperankan oleh Naura Hakim. Dalam film ini, dinamika emosional yang rumit dan menyentuh disajikan.
Setelah kepergian Sarah, anggota keluarga yang ditinggalkan tenggelam dalam kesedihan. Ombak (Bima Azriel), adik bungsu Sarah, mengalami tekanan mental hebat dan sempat menjadi penyintas percobaan bunuh diri.
BACA JUGA:Ambil Latar Cerita 2 Tahun Kemudian, Ini Dia Sinopsis Film Pengepungan Bukit Duri
BACA JUGA:Cinta Pertama di Drakor Crushology 101: Penasaran? Ini Sinopsisnya
Di tengah kehancuran emosional tersebut, sang ayah, Restu (Lukman Sardi), merasa bertanggung jawab untuk menyatukan keluarganya kembali. Sementara itu, sang ibu, Kasih (Sha Ine Febriyanti), mencoba mencari ketenangan melalui pendekatan spiritual dan religiusitas.
Keputusan mereka untuk menjalani ibadah Umrah menjadi upaya penyembuhan batin. Namun, niat baik tersebut justru memperlebar jurang antara mereka, karena masing-masing sibuk menyembuhkan diri tanpa benar-benar saling memahami.
Hadir pula tokoh Aleiqa (Tissa Biani), sahabat Ombak yang menjadi tempat curhatnya, serta Kak Nana (Asri Welas), seorang psikolog yang membantu memfasilitasi pemulihan Ombak. Kedua tokoh ini memberi warna dalam narasi, serta memperlihatkan pentingnya keberadaan pihak ketiga dalam menghadirkan perspektif dan kehangatan di tengah keluarga yang retak.
Mungkin Kita Perlu Waktu bukan hanya sekadar kisah duka. Lebih dalam dari itu, film ini menjadi refleksi sosial tentang bagaimana komunikasi dalam keluarga sering kali tidak berjalan.
Banyak keluarga yang hanya hidup berdampingan, tapi tak benar-benar saling mengenal. Ada jarak emosional yang tumbuh perlahan, baik karena perbedaan generasi, trauma yang tak terselesaikan, maupun absennya ruang aman untuk saling bicara.
BACA JUGA:Selain Jumbo, Ini 5 Film Visinema Dengan Jutaan Penonton
BACA JUGA:Film Cocote Tonggo: Komedi Satir Bayu Skak tentang Dinamika Bertetangga dan Tekanan Sosial
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
