Film Mungkin Kita Perlu Waktu, Drama Keluarga Emosional
Poster Film Mungkin Kita Perlu Waktu -Instagram @kathanika.films-
Lukman Sardi sebagai Ayah dalam film ini mengatakan bahwa, film ini mengajak penonton untuk merenung, “Kita mau membentuk keluarga seperti apa? Apakah kita saling mendengar atau hanya saling mengira?”
Sementara itu, Teddy Soeriaatmadja menambahkan bahwa setiap karakter dalam film mewakili lima tahap berduka atau five stages of grief yaitu penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan. Film ini ingin menyampaikan bahwa tak apa untuk merasa sedih, marah, atau takut, selama emosi itu tidak dipikul sendiri.
Film ini disajikan dengan sinematografi yang lembut dan menenangkan, namun tetap berhasil menghantam emosi penonton lewat akting penuh penghayatan dari para pemainnya. Trailer berdurasi 1 menit 55 detik yang telah dirilis lewat kanal YouTube Adhya Pictures menyuguhkan dialog-dialog penuh ketegangan dan kejujuran yang terasa sangat dekat dengan kehidupan nyata.
Dialog pembuka dalam film ini seperti “Apa yang kamu takutin?” dan “Ya, saya nggak tahu, di sini yang psikolog Kak Nana, kan? Kak Nana harusnya lebih tahu dong!” menjadi awal yang kuat untuk menggambarkan ketegangan khas dalam keluarga yang tak bisa saling bicara dengan jujur.
Mungkin Kita Perlu Waktu dijadwalkan tayang di bioskop mulai 15 Mei 2025. Film ini tidak hanya menawarkan tontonan emosional, tapi juga ruang kontemplasi bagi siapa saja yang pernah merasa asing di rumahnya sendiri. Sebuah karya yang akan membuat penontonnya menoleh ke rumah, dan mungkin, untuk pertama kalinya, berani bicara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
