Disway Award

Bahaya Video Pendek terhadap Perkembangan Psikologis Anak

Bahaya Video Pendek terhadap Perkembangan Psikologis Anak

Ilustrasi anak menonton video pendek-Dok. Istimewa-

INFORADAR.ID - Di era digital, bahaya video pendek menjadi perhatian besar para orang tua hingga pakar psikologi perkembangan anak. Platform seperti Tiktok, YouTube Shorts, dan Instagram Reels menawarkan hiburan instan dengan visual cepat, musik emosional, dan algoritma yang dirancang untuk memaksimalkan keterlibatan. Namun, dibalik keseruan tersebut, ada risiko terhadap kesehatan mental dan perilaku anak.

Penurunan fokus menjadi dampak utama dari bahaya video pendek ini. Riset Universitas Tarumanagara dan Universitas Gadjah Mada menemukan adanya korelasi yang signifikan antara durasi menonton Tiktok dan menurunnya rentang perhatian pada anak. Adanya pula kaitan tingginya konsumsi video singkat dengan penurunan nilai akademik siswa sekolah dasar hingga menengah.

Bahaya video pendek juga terlihat pada kualitas tidur anak. Studi yang diterbitkan dalam BioMed Central mengungkapkan bahwa menonton video singkat sebelum tidur meningkatkan risiko insomnia pada remaja. Data JAMA melaporkan 1 dari 3 anak usia 9-10 tahun sudah menunjukkan tanda kecanduan digital, yang memicu risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan parah bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Efek kognitif lain dari bahaya video pendek adalah melemahnya memori jangka pendek. Penelitian di arXiv membuktikan bahwa paparan konten cepat mengganggu kemampuan otak untuk menyimpan dan mengingat rencana (prospective memory). Fenomena “Tiktok Brain” membuat anak terbiasa mencari rangsangan instan dan sulit memahami informasi yang lebih kompleks.

Jika bahaya video pendek ini terus dibiarkan, anak beresiko mengalami kesulitan mengatur emosi. Mereka menjadi cepat bosan, impulsif, dan terlalu bergantung pada hiburan digital untuk merasa senang. Hal ini dapat merusak kemampuan bersosialisasi, menghambat empati, dan mengurangi keterampilan komunikasi di dunia nyata.

BACA JUGA:Dibalik Vonis Mati Kasus Mutilasi di Serang, Ini 5 Fakta yang Mengerikan

BACA JUGA:Mantap! Ada Promo Hiburan Spesial Kemerdekaan 2025, Jangan Sampe Gak Ikutan

Bahaya Video Pendek terhadap Perkembangan Psikologis Anak

Di era digital saat ini, video pendek dari platform seperti TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram Reels telah menjadi bagian dari keseharian anak-anak. Meskipun konten tersebut kerap dianggap menghibur, para ahli psikologi perkembangan mengingatkan bahwa paparan yang berlebihan dapat membawa dampak serius bagi tumbuh kembang mental anak. Kombinasi visual yang cepat, musik yang memicu emosi, dan algoritma yang memprioritaskan keterlibatan tanpa mempertimbangkan kualitas konten membuat anak-anak lebih rentan terhadap pengaruh negatif.

Salah satu dampak yang paling mencolok adalah penurunan kemampuan fokus. Riset yang dilakukan oleh Universitas Tarumanagara menemukan adanya hubungan signifikan antara durasi penggunaan TikTok dan berkurangnya rentang perhatian pada pengguna muda (r = -0,404). Temuan serupa juga diidentifikasi oleh peneliti Universitas Gadjah Mada, yang mengaitkan penurunan skor akademik siswa dengan meningkatnya konsumsi video berdurasi singkat.

Tidak hanya itu, gangguan tidur menjadi masalah lain yang mulai banyak dilaporkan. Studi internasional yang dimuat dalam jurnal BioMed Central menunjukkan bahwa kebiasaan menonton video pendek sebelum tidur meningkatkan risiko insomnia pada remaja. Laporan JAMA bahkan mengungkapkan sekitar 1 dari 3 anak berusia 9–10 tahun menunjukkan tanda kecanduan digital, yang berkaitan erat dengan peningkatan risiko masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan berat dan pikiran untuk mengakhiri hidup.

Efek lain yang patut diwaspadai adalah melemahnya memori jangka pendek. Penelitian di arXiv membuktikan bahwa paparan konten cepat dapat mengganggu kemampuan otak dalam mengingat rencana yang sudah dibuat (prospective memory). Fenomena yang kerap disebut “TikTok Brain” ini membuat anak terbiasa menerima rangsangan singkat dan sulit bertahan pada informasi yang lebih kompleks atau memerlukan konsentrasi panjang.

Jika dibiarkan, pola ini dapat memicu gangguan regulasi emosi. Anak menjadi lebih mudah bosan, menunjukkan perilaku impulsif, dan menggantungkan kebahagiaan pada rangsangan digital. Akibatnya, kemampuan untuk mengatur emosi secara sehat dan berinteraksi secara sosial dalam dunia nyata bisa mengalami hambatan serius.

Risiko Jangka Panjang terhadap Kognisi Anak

Ketergantungan pada video pendek mendorong terjadinya fragmentasi perhatian, yaitu kecenderungan untuk berpindah fokus dengan cepat tanpa mendalami informasi. Studi dari International Journal of Indian Psychology mengonfirmasi bahwa durasi menonton video yang terlalu singkat dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan memperlambat perkembangan keterampilan belajar jangka panjang. Dalam jangka waktu bertahun-tahun, hal ini berpotensi mengurangi daya saing akademik anak.

Gangguan Tidur dan Dampaknya bagi Kesehatan

Paparan cahaya biru dari layar ponsel, terutama di malam hari, menekan produksi hormon melatonin yang berfungsi mengatur siklus tidur. Riset yang dimuat di BioMed Central dan Financial Times menjelaskan bahwa gangguan tidur pada anak berdampak langsung pada penurunan stamina, mood yang mudah berubah, serta rendahnya konsentrasi di sekolah. Anak yang kelelahan juga cenderung mengalami kesulitan mengontrol emosi, yang pada gilirannya mepengaruhi hubungan sosial mereka.

 

Penulis : Keysa Mahasiswa Magang Universitas Katolik Parahiyangan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: