INFORADAR.ID- Jelang perayaan Nataru, harga cabai serta bawang merah di Banten mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Cuaca buruk di beberapa lokasi penghasil menjadi sebab utama naiknya harga.
Peningkatan ini tentunya berdampak pada masyarakat, terutama bagi mereka yang merayakan Nataru. Pemerintah daerah diharapkan mengambil tindakan preventif agar harga tetap terjaga stabil.
Kenaikan harga bahan pangan di Banten terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Beberapa komoditas utama, seperti cabai dan bawang merah, mengalami kenaikan harga akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung.
BACA JUGA:Daftar Baru Film Indonesia Terlaris 2025: Jumbo Teratas, Agak Laen Menyusul
BACA JUGA:Agak Laen: Menyala Pantiku Berpotensi Jadi Film Terlaris Indonesia Sepanjang Masa
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Babar Suharso, menjelaskan bahwa kenaikan harga disebabkan oleh gangguan cuaca di pusat-pusat produksi di luar daerah. Keadaan ini mengganggu pasokan ke Banten.
Babar menyatakan bahwa perubahan harga pangan adalah siklus tahunan. Cuaca dan waktu panen sangat berpengaruh terhadap kestabilan harga.
Ia menjelaskan bahwa banjir telah melanda beberapa daerah penghasil bawang merah dan cabai, sehingga pusat produksi tersebut berada di luar Provinsi Banten.
Akibat gangguan tersebut, pasokan di pasar Banten mengalami penurunan. Keadaan ini menyebabkan harga meningkat di tingkat konsumen.
BACA JUGA:Rekomendasi Hotel di Banten yang Cocok untuk Liburan Keluarga
BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Liburan Nataru di Banten, Jadi Momentum Rekreasi Keluarga
“Beberapa pusat produksi bawang merah dan cabai terdampak banjir, sehingga pasokannya ke Banten sempat terhambat,” jelasnya.
Walaupun demikian, Babar meyakinkan bahwa kenaikan harga ini tidak akan bertahan lama.
Pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan pasokan.