Penyebab Gangguan Jaringan di Aceh, Penjelasan Lengkap Menkomdigi

Selasa 09-12-2025,16:00 WIB
Reporter : Babay Kholifah
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID- Jaringan komunikasi di Aceh dikabarkan belum sepenuhnya pulih, yang menyebabkan ketidaklanjutan komunikasi bagi masyarakat di beberapa area. 

Situasi ini menarik perhatian Menkomdigi, yang menyatakan bahwa pemerintah tetap mengawasi keadaan di lapangan. 

Ia menginformasikan bahwa mereka telah menerima laporan menyeluruh dari operator mengenai kendala yang dihadapi dan sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan agar layanan jaringan di Aceh kembali normal.

Menkomdigi juga menjamin bahwa tim teknis telah dikerahkan ke berbagai lokasi terdampak untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. 

BACA JUGA:Sambut Libur Nataru, Anyar-Cinangka Perkuat Kesiapan Destinasi Wisata

BACA JUGA:Program PTSL 2026, BPN Lebak Jadwalkan Pembagian Ribuan Sertifikat Tanah

Ia menekankan bahwa proses pemulihan jaringan di Aceh tidak bisa terjadi secara cepat karena memerlukan verifikasi yang detil terhadap sistem dan infrastruktur yang berkaitan. 

Meskipun demikian, ia memberikan jaminan bahwa upaya percepatan terus berlangsung, dan kepada masyarakat diharapkan untuk tetap bersabar sementara menunggu proses perbaikan selesai. 

Pemerintah bertekad untuk mengembalikan layanan komunikasi di Aceh ke keadaan normal secepat mungkin.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menginformasikan perkembangan terkini mengenai pemulihan layanan komunikasi di daerah Sumatra yang terkena dampak dari banjir dan longsor.

BACA JUGA:Cuaca Buruk Mengintai Pandeglang saat Nataru, Wisatawan Diminta Tetap Waspada

BACA JUGA:Operasional SPPG Bayah Barat 3 Terhenti, Muncul Dugaan Karena Masalah Ini

Meutya menjelaskan bahwa pemulihan jaringan Base Transceiver Station (BTS) di beberapa provinsi mulai menunjukkan tanda-tanda stabil, terutama di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

Menurut Meutya, tingkat pemulihan di Sumatera Utara telah mencapai sekitar 95%, dengan 5,74% BTS yang masih belum dapat beroperasi kembali.

Sementara itu, Sumatera Barat menunjukkan tingkat pemulihan yang lebih baik, dengan hanya 2,81% BTS yang masih terdampak, atau 97-98% layanan telah pulih.

Kategori :