Ia juga menambahkan bahwa operasi katarak kini jauh lebih aman berkat teknologi phacoemulsification, yang merupakan prosedur tanpa jahitan.
BACA JUGA:Adde Rosi Soroti Penyaluran MBG yang Tersendat, Minta BGN Lebih Profesional
BACA JUGA:Cara Daftar KIP Kuliah Untuk Siswa SMA Sederajat
“Banyak yang masih merasa takut membayangkan proses penjahitan atau pengambilan lensa. Namun, prosedur ini hanya bertujuan untuk membersihkan lensa yang keruh dan memasang lensa yang baru,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa proses operasi katarak gratis ini hanya memerlukan waktu 7 hingga 15 menit.
“Karena tanpa jahitan, risikonya terhadap infeksi dan rasa nyeri sangat minim,” lanjutnya.
Walaupun aman, pasien tetap harus mematuhi aturan setelah operasi.
"Tidak boleh terkena air, tidak boleh menunduk terlalu dalam, dan bagi perokok harus berhenti sementara. Untuk wudu, bisa tayamum selama 7 hingga 10 hari,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa katarak lebih sering dialami oleh orang tua, meskipun bisa juga terjadi pada usia yang lebih muda akibat penyakit atau cedera.
Klinik Mata Saruni mencatat kunjungan harian mencapai 100 pasien dengan berbagai keluhan, termasuk katarak.
Ia berharap semakin banyak masyarakat Pandeglang mendapatkan kesempatan untuk menjalani operasi katarak.
Sementara itu, Deputi Bisnis Pegadaian Syariah Area Tangerang, Agustiawan, mengatakan bahwa operasi katarak gratis di Pandeglang merupakan yang ketiga di tingkat nasional.
“Yang pertama di Nusa Tenggara, kedua di Jawa Timur, dan kini yang ketiga di Pandeglang,” ujarnya.
Di Pandeglang, Pegadaian Syariah menargetkan 40 peserta. Semua kuota telah terpenuhi setelah dilakukan skrining sehari sebelumnya, termasuk peserta cadangan.
Agustiawan menjelaskan bahwa program ini menggunakan dana sosial dari infak dan sedekah nasabah Pegadaian Syariah.
Penalti keterlambatan angsuran dalam sistem syariah juga dialokasikan kembali untuk tujuan sosial, bukan menjadi pendapatan bagi perusahaan.