INFORADAR.ID- 27 September 2025 diperingati sebagai hari Pariwisata dunia atau world tourism day, hari ini dipilih karena pada hari yang sama di tahun 1970, Anggaran Dasar UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia) dirancang.
Perancangan tersebut dianggap sebagai tolak ukur pariwisata dunia, momen ini adalah sebuah pengakuan global atas peran pariwisata dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, sosial, budaya, hingga politik.
Penetapan hari pariwisata sedunia ini tidak lepas dari peran sebuah organisasi yang bernama UN Tourism sebelumnya dikenal dengan nama UNWTO.
BACA JUGA:Wakil Ketua DPR Sarankan SPPG Cicipi Menu MBG Sebelum Dibagikan
BACA JUGA:Cara Mudah Ajukan KUR BRI 2025 Secara Offline dan Online, Ikuti Langkah-Langkah Ini
Organisasi tersebut diresmikan pada tanggal 27 September 1970 dan dianggap sebagai sejarah (milestone) dalam perkembangan pariwisata global.
Pada sidang Umum PBB yang ke-3 di Torremolinos, Spanyol, bulan September 1979, ajelis Umum UNWTO memutuskan 27 September sebagai hari pariwisata sedunia dan perayaan perdananya dirayakan pada tahun 1980.
Wisatawan Hari Pariwisata Sedunia Tumbuh Pesat
Memperingati hari pariwisata dunia, Indonesia berhasil mencatat kenaikan jumlah pengunjung turis asing maupun domestik.
BACA JUGA:Cilegon Catat 71 Kasus HIV Baru, Pria Usia 24-49 Tahun Dominasi
BACA JUGA:Banten Catat Pendapatan Triliunan hingga Agustus 2025, Pertumbuhan Ekonomi Ngebut
Kementerian pariwisata (Kemenpar) melaporkan bahwa Indonesia telah dikunjungi sekitar 8,5 juta wisatawan dari mancanegara.
Jumlah tersebut naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana juga menyebut pencapaian ini sebagai sinyal yang kuta bagi sektor pariwisata Indonesia.
Tidak hanya turis asing, pengunjung domestik juga mengalami peningkatan yang signifikan, di tahun 2024 jumlah pengunjung domestic mencapai 1 miliar dan di tahun 2025 jumlah tersebut naik sekitar 19,25 persen.
Dilansir dari beberapa sumber, tahun ini United Nations World Tourism Organization (UNWTO) mengusung tema “Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan”.