Disway Award

Pemkot Serang Siapkan Program Olah Sampah Jadi Energi Listrik Ramah Lingkungan

Pemkot Serang Siapkan Program Olah Sampah Jadi Energi Listrik Ramah Lingkungan

Ilustrasi sampah-Dok. Istimewa-

INFORADAR.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tengah menyiapkan program olah sampah menjadi energi listrik ramah lingkungan

Melalui program tersebut, pemerintah berupaya menekan jumlah tumpukan sampah sekaligus menyediakan sumber energi alternatif bagi warga. 

Selain itu, program olah sampah tersebut juga merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan nasional yang mendorong pemanfaatan energi terbarukan dari limbah rumah tangga. 

Inisiatif ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah, dari yang sebelumnya dianggap tidak berguna menjadi sumber energi bernilai ekonomi. 

Rencana program olah sampah ini juga mendukung visi Kota Serang sebagai kota yang bersih, hijau, dan mandiri energi. 

Pemerintah optimistis, dengan kerja sama lintas sektor, pengolahan sampah menjadi energi bisa segera diwujudkan dan menjadi contoh inovasi daerah lain.

BACA JUGA:Bus Trans Banten Gratis hingga Akhir Desember 2025, Ini Dia Rutenya

BACA JUGA:Wamenaker Ajak Perusahaan Rekrut Peserta Program Magang Pemerintah, Ini Tujuannya

Langkah Pemkot Serang Wujudkan Program Olah Sampah

Dilansir dari RADARBANTEN.ID, Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menjelaskan bahwa program tersebut ditujukan untuk memberikan dua manfaat utama, yaitu mengurangi volume sampah di Kota Serang dan menghasilkan energi listrik yang berkelanjutan.

“Program ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat yang mendorong daerah agar memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi energi terbarukan,” ujar Budi pada Minggu, 5 Oktober 2025.

Budi menyampaikan, Pemkot Serang telah mengikuti rapat koordinasi nasional di Jakarta yang membahas pengelolaan sampah menjadi energi listrik. 

Dalam rapat itu, pemerintah pusat menegaskan dukungannya kepada daerah-daerah yang berkomitmen menjalankan program waste to energy.

Meski begitu, kata Budi, salah satu tantangan utama adalah jumlah sampah yang belum memenuhi kebutuhan minimal. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: