INFORADAR.ID - Kondisi polusi udara Banten semakin memprihatinkan dan mendapat perhatian publik karena terus memburuk.
Laporan pemantauan menunjukkan bahwa udara di provinsi ini kerap berada pada level buruk, terutama akibat aktivitas industri besar serta pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.
Tingginya polusi udara Banten menjadikan daerah ini beberapa kali tercatat sebagai wilayah dengan kualitas udara terendah di Indonesia.
Tidak hanya itu, lalu lintas padat di kawasan perkotaan juga ikut memperparah kondisi.
Fakta polusi udara Banten tersebut menegaskan bahwa pengendalian emisi di Banten masih jauh dari kata optimal.
BACA JUGA:PWI Banten Minta Polisi Tindak Tegas Kekerasan Terhadap Wartawan
PLTU di Banten Diduga Jadi Pemicu Polusi
Kompleks PLTU Suralaya, yang beroperasi di Banten, sering disebut sebagai kontributor utama pencemaran udara.
Hasil kajian lembaga internasional menyebutkan, emisi dari PLTU ini diperkirakan mengakibatkan sekitar 1.470 kematian dini setiap tahun dengan kerugian ekonomi lebih dari Rp14 triliun.
Apabila teknologi pengendalian emisi terbaik (Best Available Technology/BAT) diterapkan, angka kematian dapat ditekan hingga ratusan jiwa per tahun dan kerugian ekonomi bisa berkurang signifikan.
Tangerang dan Tangsel Jadi Pusat Polusi Udara
Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat sebagai wilayah dengan tingkat polusi udara tertinggi di Banten.
Kombinasi dari kepadatan transportasi, kawasan industri, serta polusi lintas wilayah membuat kualitas udara di dua kota tersebut sering masuk kategori tidak sehat.
Bahkan, pada waktu tertentu, indeks kualitas udara di Tangsel pernah menduduki peringkat terburuk di Indonesia.
Dampak Buruk Polusi Udara Banten
Efek polusi udara Banten dirasakan langsung oleh masyarakat, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, di antaranya:
Ribuan kematian prematur setiap tahunnya.
Lonjakan kasus penyakit saluran pernapasan, jantung, hingga kanker.
Potensi kerugian ekonomi mencapai triliunan rupiah akibat biaya kesehatan dan hilangnya produktivitas.
Mereka yang paling rentan terdampak adalah anak-anak, lansia, dan kelompok masyarakat dengan kondisi medis bawaan.
BACA JUGA:Kapasitas TPSA Dengung Terbatas, DLH Lebak Tolak Sampah dari Kabupaten Serang
BACA JUGA:Prosedur Operasi LASIK Cuma 10 Menit untuk Perbaikan Penglihatan
Upaya Mengurangi Polusi di Banten
Pemerintah daerah telah menyusun Rencana Aksi Udara Bersih (Clean Air Action Plan/CAAP), terutama di Kota Tangerang, untuk mengurangi emisi transportasi serta memperketat pengawasan terhadap industri.
Sementara itu, data di Cilegon menunjukkan perbaikan kualitas udara dalam lima tahun terakhir, yang naik dari kategori buruk menjadi sedang, menandakan adanya potensi perbaikan apabila program pengendalian berjalan konsisten.
Lonjakan polusi udara Banten menjadi sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan.
Tanpa tindakan nyata untuk mengendalikan emisi industri dan PLTU, risiko kesehatan masyarakat dan kerugian ekonomi akan terus meningkat.
Solusi berupa penerapan teknologi ramah lingkungan, sistem transportasi rendah emisi, serta pengawasan regulasi yang ketat menjadi langkah mendesak agar kualitas udara Banten bisa kembali membaik.