INFORADAR.ID- Pacaran sering dianggap sebagai hal yang menyenangkan dan penuh warna.
Namun, di balik manisnya hubungan asmara, ada fakta ilmiah yang cukup mengejutkan.
Menurut penelitian, ketika seseorang jatuh cinta, kemampuan logika dalam otak bisa melemah. Efek pacaran terhadap cara berpikir ini bukanlah sekadar mitos.
Rasa bahagia yang berlebihan dapat membuat seseorang merasa selalu benar, meskipun keputusan yang diambil tidak rasional. Kondisi ini sering kali terjadi tanpa disadari.
BACA JUGA:Meningkatkan Ekonomi Lokal, Dishub Kabupaten Serang Gandeng Terminal untuk UMKM
BACA JUGA:Wali Kota Serang Berencana Pinjam Rp300 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Rau Mewah
Cinta dan logika ternyata memiliki hubungan yang rumit. Menurut Dr. Helen Fisher, aktivitas otak orang yang sedang jatuh cinta mirip dengan otak seseorang yang sedang kecanduan koktail. Rasa euforia ini membuat pikiran sulit jernih.
Dalam kajian psikologi cinta, kondisi ini dipaparkan sebagai dampak dari peningkatan kadar dopamin.
Zat kimia ini membuat perasaan meluap-luap, tetapi mengaburkan pertimbangan logis.
Itulah mengapa pacaran kadang membuat seseorang mengambil keputusan yang tergesa-gesa.
BACA JUGA:Lirik Lagu Mars dan Hymne Pramuka: Semangat Jiwa Muda Indonesia
BACA JUGA:4 Cara Seru Merayakan 17 Agustus Tanpa Lomba: Nikmati Kemerdekaan dengan Cara Unik
Hubungan asmara idealnya menjadi ruang untuk saling belajar dan memahami satu sama lain.
Namun, ketika perasaan menguasai sepenuhnya, seseorang bisa mengabaikan tanda-tanda yang sebenarnya penting.
Menyeimbangkan Perasaan dan Logika