Guru PAUD Kota Serang Diperkenalkan Coding untuk Mendorong Literasi Digital Sejak Dini

Rabu 06-08-2025,17:38 WIB
Reporter : Aas Arbie Syahrostani
Editor : Haidaroh

SERANG, INFORADAR.ID – Saat dunia pendidikan bergerak ke arah digital, para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Serang mulai dikenalkan pada coding sebagai salah satu metode untuk mengembangkan cara berpikir logis anak sejak dini. 

Langkah ini digagas oleh Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Bina Bangsa (Uniba), lewat pelatihan literasi digital yang menyasar langsung para pendidik di lapangan.

Bukan sekadar pelatihan biasa, kegiatan ini menjadi pintu masuk bagi para guru PAUD untuk memahami bahwa coding bukan hanya urusan komputer dan programmer, melainkan cara berpikir sistematis yang bisa dimulai sejak anak-anak mengenal pola, urutan, dan pemecahan masalah dalam aktivitas sehari-hari.

“Banyak yang mengira coding itu rumit, padahal bisa dimulai dari hal-hal sederhana, bahkan dari kegiatan bermain anak,” jelas Ibnu Muarif, Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Uniba dalam keterangannya, Kamis, 6 Agustus 2025.

Menurutnya, keterampilan berpikir komputasional atau computational thinking seharusnya menjadi bagian dari proses belajar sejak jenjang paling dasar.

Sementara itu, pelatihan coding bagi guru PAUD yang  dilaksanakan di RA Al-Izzah, Kota Serang, Senin 4 Agustus 2025, dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan. Para peserta, yang mayoritas belum akrab dengan konsep coding,  diajak mengenal algoritma sederhana, pola urutan (sequencing), perulangan (looping), dan pemecahan masalah melalui dekomposisi. Semua dikemas dalam bentuk permainan dan alat bantu visual yang mudah dipahami anak-anak.

Salah satu pemateri, Dr. Mutoharoh, M.Pd., menekankan bahwa coding bukan tentang menyiapkan anak jadi ahli IT sejak kecil, tetapi tentang membentuk cara berpikir yang kritis dan terstruktur.

“Tujuannya bukan mencetak programmer cilik, tapi membiasakan anak menyusun langkah-langkah logis saat menghadapi persoalan. Ini bekal penting untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Tidak hanya itu, para guru juga dilatih untuk mengintegrasikan konsep-konsep tersebut ke dalam kurikulum PAUD yang sudah ada, tanpa harus mengubah seluruh sistem pembelajaran. Mereka diajak memanfaatkan alat bantu yang sudah tersedia dan menyesuaikannya dengan konteks lokal serta budaya belajar anak.

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya mendorong transformasi pendidikan sejak level paling dasar. Di tengah arus digitalisasi yang cepat, literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Dan perubahan itu, menurut Uniba, dimulai dari para pendidik di ruang kelas kecil PAUD, bukan dari laboratorium teknologi.

Kategori :