INFORADAR.ID - Pendapatan warga RI menjadi perhatian serius di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.
Walaupun banyak yang bekerja dengan giat, kenyataannya pendapatan mereka sulit naik secara signifikan.
Data terbaru menunjukkan bahwa masyarakat mulai kehilangan harapan akan peningkatan pendapatan warga RI dalam waktu dekat.
Menurut laporan Bank Indonesia, meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sedikit mengalami kenaikan, Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) justru turun.
Kondisi pendapatan warga RI seperti ini, menandakan optimisme masyarakat terhadap kenaikan penghasilan mulai berkurang.
BACA JUGA:Kanwil DJP Banten Adakan Donor Darah Sebagai Bentuk Kepedulian di Hari Pajak 2025
BACA JUGA:Jangan Terjebak! Modus Penipuan Paket Palsu di Belanja Online Shopee
Harapan Naik Penghasilan Semakin Kecil
Pada Juni 2025, IEP berada di angka 133,2, menurun dibanding bulan sebelumnya dan menjadi titik terendah sejak akhir 2022.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasa penghasilan mereka tak akan bertambah dalam enam bulan ke depan.
Tekanan terhadap pendapatan semakin terasa dengan meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK). Sepanjang 2024 tercatat hampir 78 ribu kasus PHK, dan awal 2025 terjadi lonjakan PHK yang cukup signifikan.
Kondisi ini membuat banyak keluarga memilih mengurangi pengeluaran, memprioritaskan kebutuhan pokok, dan menahan diri dari pembelian barang-barang non-esensial.
Daya Beli Menurun, Pertumbuhan Ekonomi Terhambat
Turunnya ekspektasi kenaikan pendapatan berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Padahal, konsumsi rumah tangga merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Akibatnya, pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 4,8–5,0 persen, turun dari target awal 5,2 persen, seiring dengan melemahnya konsumsi masyarakat.