Kondisi stres ringan, yang dapat memicu peningkatan aktivitas tubuh termasuk kelenjar air mata.
Anatomi mata sapi yang lebih besar dan lebih sensitif dibandingkan hewan kurban lainnya.
Lingkungan panas dan terbuka yang memicu iritasi ringan.
Reaksi ini adalah bentuk perlindungan tubuh, bukan bentuk tangisan karena sedih atau takut.
BACA JUGA:Cek Sekarang! BSU 2025 Rp600 Ribu dari Pemerintah, Begini Caranya
BACA JUGA:Cek Sekarang! BSU 2025 Rp600 Ribu dari Pemerintah, Begini Caranya
Air Mata Sapi Bukan Tanda Kesedihan
Perlu dipahami bahwa air mata sapi bukanlah ekspresi emosional. Hewan tidak memiliki kemampuan untuk mengasosiasikan peristiwa dengan emosi seperti manusia.
Maka, anggapan bahwa sapi menangis karena menyadari akan disembelih tidak memiliki dasar ilmiah.
Air mata yang terlihat hanyalah refleks biologis untuk menjaga kesehatan matanya.
Tetap Menjaga Etika dalam Proses Kurban
Meski penyebab air mata sapi bersifat fisiologis, penting bagi kita semua untuk tetap mengedepankan perlakuan yang baik terhadap hewan kurban.
Mulai dari proses pengangkutan, penanganan, hingga penyembelihan, semuanya sebaiknya dilakukan dengan cara yang tenang, manusiawi, dan sesuai dengan kaidah syariat serta etika hewan.