Lulusan Ilmu Komputer Masih Banyak yang Menganggur? Ini Penjelasan dan Solusinya

Selasa 03-06-2025,17:22 WIB
Reporter : Ghina Aulia Az-Zahra
Editor : Haidaroh

Lulusan ilmu komputer sering kali diasosiasikan dengan peluang kerja menjanjikan dan karier bergaji tinggi. 

Banyak orang memilih jurusan ini karena diyakini sebagai jalan cepat menuju kesuksesan. 

Namun, tidak sedikit lulusan ilmu komputer yang justru menghadapi kenyataan pahit: sulit mendapatkan pekerjaan setelah wisuda. 

Fenomena ini menjadi tanda tanya besar bagi banyak pihak. Apa yang sebenarnya terjadi hingga lulusan ilmu komputer kesulitan menembus pasar kerja, padahal kebutuhan industri teknologi terlihat terus meningkat?

Artikel ini akan membahas akar persoalan yang dihadapi lulusan ilmu komputer, serta strategi yang bisa diterapkan agar mereka lebih kompetitif di dunia kerja.

BACA JUGA:Sistem Pembayaran Nexus: Solusi Digital Terbaru yang Siap Menyaingi QRIS

BACA JUGA:Sahabat AI Meluncur: Inovasi Teknologi AI Lokal yang Siap Bersaing Global

Mengapa Lulusan Ilmu Komputer Bisa Menganggur?

Meski dunia digital terus tumbuh dan perusahaan berlomba-lomba mencari tenaga IT, lulusan ilmu komputer ternyata belum tentu langsung terserap di industri. Apa saja penyebabnya?

1. Materi Kuliah Kurang Relevan dengan Dunia Kerja

Kurikulum di banyak perguruan tinggi belum sepenuhnya mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Hal ini membuat banyak mahasiswa lulus tanpa dibekali keterampilan yang sedang dicari di industri, seperti:

  • Pengelolaan cloud
  • Penggunaan tools seperti Docker dan Kubernetes
  • Automasi proses kerja melalui DevOps
  • Penerapan AI dan data science
  • Dengan keterbatasan ini, lulusan kerap dianggap belum siap terjun ke dunia profesional.

2. Harapan yang Tidak Sesuai Kenyataan

Banyak mahasiswa membayangkan akan langsung bekerja di perusahaan teknologi besar dengan posisi strategis. Mereka kurang terbuka terhadap jalur karier lain yang sama pentingnya, seperti penguji perangkat lunak, technical support, atau analis sistem. Padahal, peran-peran ini bisa menjadi batu loncatan menuju posisi impian.

3. Kurangnya Proyek Nyata atau Portofolio

Fokus yang terlalu besar pada nilai akademis tanpa pengalaman nyata membuat lulusan sulit bersaing. Dalam dunia teknologi, bukti kemampuan sering kali lebih dihargai daripada transkrip nilai. Portofolio dan proyek pribadi menjadi aspek penting dalam proses rekrutmen.

Kategori :