INFORADAR.ID - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, saat ini berada dalam kondisi kritis akibat pneumonia yang menyerang kedua paru-parunya.
Sejak dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada 18 Februari 2025, kondisi kesehatan Paus terus menurun.
Meskipun sempat menunjukkan perbaikan dengan mampu duduk dan bercanda, situasinya kembali memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Vatikan telah mengumumkan bahwa Paus Fransiskus membutuhkan aliran oksigen tinggi dan menerima transfusi darah.
BACA JUGA:PWI Banten Apresiasi Kejuaraan Atletik Pelajar
BACA JUGA:Eksistensi SAC Indonesia Bakal Diperjuangkan Menpora dan Komisi X
Namun, kondisinya belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Dokter yang merawatnya menolak memberikan prognosis pasti, mengingat situasi yang masih belum stabil.
Dalam pernyataan resmi, Vatikan menyebut bahwa Paus Fransiskus belum keluar dari masa kritis dan terus memantau perkembangan kesehatannya dengan cermat.
Keterangan kesehatan Paus Fransiskus -@vaticannews-Instagram
"Kantor Pers Takhta Suci mengeluarkan pembaruan medis berikut tentang Paus Fransiskus pada Sabtu malam:
Kondisi Bapa Suci terus kritis. Oleh karena itu, seperti yang dijelaskan kemarin, Paus tidak keluar dari bahaya. Pagi ini, Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan seperti asma dengan intens yang berkepanjangan, yang membutuhkan pemberian oksigen aliran tinggi.
Tes darah hari ini juga mengungkapkan trombositopenia, terkait dengan anemia, yang membutuhkan pemberian transfusi darah.
Bapa Suci tetap waspada dan menghabiskan hari di kursi berlengan, meskipun ia lebih lelah dari kemarin.
Saat ini, prognosis tetap terjaga," tulis Vatikan melalui Instagram @vaticannews.