Eksistensi SAC Indonesia Bakal Diperjuangkan Menpora dan Komisi X

Minggu 23-02-2025,11:57 WIB
Reporter : Agung S Pambudi
Editor : Haidaroh

Dampak yang sama sebenarnya juga mulai dirasakan di SAC Indonesia. Dalam tiga tahun perjalanannya, kompetisi ini makin kompetitif. 

Musim ini bahkan ada empat pemecahan rekor SAC, yakni di nomor relay 4x100m putra, tolak peluru putra, lompat jauh putri, dan middle distance 1.000m putri.

Tak hanya itu, jebolan SAC Indonesia juga banyak menyumbangkan prestasi di ajang-ajang internasional, salah satunya Asean School Games. 

Di ajang itu ada Yad Hapizudin (siswa MA Al Ijtihad Danger, Lombok, NTB) yang meraih emas untuk nomor 1.500m, dengan waktu catatan 4 menit 5,85 detik. 

Selain Yad, ada Abdilah Panca Wiradhika dari SMAN 1 Jakarta yang juga menyumbangkan medali perunggu untuk nomor lompat jangkit putra, dengan catatan 14,72m.

 SAC Indonesia selama ini juga menjadi ajang berlatih bagi anak-anak yang aktif berkompetisi di cabor lainnya. 

Sebagaimana diketahui, atletik memang dianggap sebagai mother of sports. Cabor atletik seringkali menjadi pondasi seseorang untuk memperkuat fisiknya. Terdapat banyak alumni SAC Indonesia yang kemudian berhasil menorehkan prestasi di cabor lain. Bukan Hanya Dilanjutkan, SAC Indonesia Harus Terus Dikembangkan

Anggota Komisi X DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa yang juga Ketua Pengprov PASI Banten juga mengapresiasi program SAC Indonesia.

“Ini wadah yang luar biasa untuk menjaring potensi-potensi berbakat sejak usia dini,” kata Adde saat hadir di closing ceremony Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 National Championship.

Selaku anggota Komisi X, Adde berkomitmen agar program-program seperti SAC Indonesia juga tidak terdampak efisiensi anggaran.

“Melihat animo dan hasil positif dari SAC Indonesia, saya tentu akan memberikan perhatian khusus dan mengajak kawan-kawan di Komisi X untuk mendukung kegiatan ini,” ujar Adde. 

Selain dari pemerintah, Adde berharap stakeholder terkait, baik BUMN maupun swasta juga turut serta dalam mendukung event-event yang sifatnya pembinaan olahraga,” jelasnya.

Adde menambahkan, SAC Indonesia bukan hanya dilanjutkan, tapi juga harus terus dikembangkan. 

Ia juga setuju dengan ide Menpora bahwa upaya memasifkan olahraga atletik di kalangan pelajar perlu dilakukan dengan memasukkan atletik sebagai muatan pelajaran. 

Komisi X akan mendorong hal ini untuk dikolaborasikan dengan mitra kerjanya yang lain, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendidasmen).

Hal senada  juga diungkapkan Sekjen PB PASI Tigor Tanjung. Dia meyakini jika SAC Indonesia terus dikembangkan dan dimasifkan cakupannya, maka atletik bisa berkembang lebih jauh. Dampaknya bisa menjadi pilar utama dalam mencetak atlet-atlet berprestasi untuk Indonesia.

Kategori :