Perbedaan Gaya Hidup Berkelas dan Mewah: Mana yang Lebih Ideal?

Minggu 23-02-2025,18:45 WIB
Reporter : Ghina Aulia Az-Zahra
Editor : Haidaroh

Berkelas, memilih pakaian berkualitas tinggi, nyaman, dan klasik yang tetap relevan dalam jangka waktu lama, tanpa harus berpatokan pada harga atau merek.

Mewah, mengutamakan pakaian dari brand terkenal dan mengikuti tren mode terbaru sebagai bentuk ekspresi status sosial.

Contohnya, seorang wanita berkelas mungkin mengenakan dress sederhana dengan potongan yang sempurna, sementara seseorang dengan gaya hidup mewah lebih memilih outfit bermerek dengan harga fantastis.

BACA JUGA:Dentuman Kritik di Balik Senyap: Kontroversi Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dari Band Sukatani

BACA JUGA:Rekrutmen Bersama BUMN Tahun 2025 Akan Hadir Kembali, Ini Syaratnya!

3. Gaya Berbicara dan Bersikap

Cara seseorang berbicara dan bersikap juga menjadi pembeda utama antara individu yang berkelas dan mereka yang hanya menjalani gaya hidup mewah.

Orang yang berkelas umumnya berbicara dengan tenang, sopan, dan penuh tata krama. Mereka tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan.

Di sisi lain, individu yang lebih mengutamakan kemewahan mungkin tetap bisa bersikap sopan, tetapi terkadang cenderung menonjolkan kekayaan atau status sosialnya dalam percakapan.

4. Fokus dan Prioritas Hidup

Orang yang memiliki gaya hidup berkelas lebih mengutamakan pendidikan, pengalaman, dan pengembangan diri. Mereka percaya bahwa pencapaian hidup berasal dari kerja keras dan usaha yang dilakukan, bukan hanya dari jumlah kekayaan yang dimiliki.

Sebaliknya, gaya hidup mewah lebih berfokus pada gaya hidup eksklusif, perjalanan ke destinasi mahal, serta koleksi barang-barang mewah. Bagi mereka, kemewahan sering kali menjadi prioritas utama dalam hidup.

5. Cara Mengelola Keuangan

Perbedaan lain yang cukup mencolok antara kedua gaya hidup ini adalah bagaimana seseorang mengelola keuangan mereka.

Berkelas memilih barang berdasarkan kualitas dan nilai guna, bukan hanya karena harga atau eksklusivitasnya.

Mewah cenderung membeli barang mahal sebagai simbol status, tanpa selalu mempertimbangkan nilai fungsionalnya.

Kategori :