Cancel Culture dan Kasus Abidzar, Apa Bedanya dengan Cyberbullying?

Kamis 20-02-2025,15:08 WIB
Reporter : Ghina Aulia Az-Zahra
Editor : Haidaroh

Falcon Pictures, selaku rumah produksi film, juga merilis pernyataan resmi untuk meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, serta menegaskan bahwa tidak ada maksud buruk dalam pernyataan Abidzar.

Cancel Culture vs. Cyberbullying

Dalam kasus ini, respons yang diterima Abidzar lebih tepat dikategorikan sebagai cancel culture daripada cyberbullying. 

BACA JUGA:Amalan Menjelang Ramadan: Persiapan Spiritual Menyambut Bulan Suci

BACA JUGA:Persic Cilegon Juara Liga 4 Provinsi Banten, Siap Berlaga di Tingkat Nasional

Cancel culture biasanya terjadi ketika masyarakat menarik dukungan terhadap seseorang karena suatu tindakan atau pernyataan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai sosial yang berlaku.

Sementara itu, cyberbullying lebih bersifat personal, berupa penghinaan, intimidasi, atau pelecehan berulang dengan tujuan menyakiti individu secara emosional. 

Meskipun Abidzar menerima banyak kritik, fokus utama kritik tersebut adalah pada komentarnya mengenai film, bukan serangan personal yang bersifat agresif.

Kontroversi yang dialami Abidzar Al Ghifari menunjukkan bagaimana ucapan publik dapat berdampak besar di era digital. Figur publik perlu lebih berhati-hati dalam menyampaikan opini agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada cancel culture. 

Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan dapat menyampaikan kritik secara bijak tanpa mengarah pada tindakan yang menyerupai cyberbullying.

Kategori :