
Selain itu, mereka lebih terbuka dalam membahas isu psikologis dan menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan.
3. Prioritas pada Pengembangan Diri
Banyak individu dari gen Z yang lebih memilih untuk fokus pada pendidikan, karier, dan pertumbuhan pribadi sebelum memasuki hubungan yang serius.
Mereka tidak terburu-buru untuk menjalin hubungan hanya demi mengikuti norma sosial. Bagi mereka, kebahagiaan pribadi dan pencapaian diri lebih penting sebelum berkomitmen dengan orang lain.
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah dengan Biaya Selangit: Apakah Salah Satunya Jurusan Kamu?
BACA JUGA:Alasan Mengapa Gen Z Menjadi Generasi Termiskin, Ternyata Karena Ini
4. Menganut Prinsip Kesetaraan dalam Hubungan
Gen Z sangat menjunjung tinggi kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan asmara.
Mereka menginginkan hubungan yang adil, di mana kedua belah pihak berbagi tanggung jawab secara seimbang.
Tidak terikat pada peran tradisional berbasis gender, mereka cenderung mencari pasangan yang memiliki visi dan nilai yang sejalan dengan mereka.
5. Lebih Banyak Pilihan dalam Mencari Pasangan
Dengan hadirnya teknologi dan aplikasi kencan seperti Tinder, Bumble dan Hinge. Gen Z memiliki lebih banyak opsi dalam mencari pasangan.
Hal ini membuat mereka lebih selektif dan tidak terburu-buru dalam menjalin hubungan. Mereka lebih memprioritaskan kualitas pasangan daripada sekadar mengikuti ekspektasi sosial untuk segera memiliki hubungan.
Tingginya standar yang dimiliki Gen Z dalam menjalin hubungan bukan berarti mereka sulit berkomitmen. Sebaliknya, mereka ingin memastikan bahwa hubungan yang mereka jalani benar-benar sehat, setara, dan membawa kebahagiaan.
Dengan kesadaran akan kesehatan mental, kesetaraan, dan pentingnya pengembangan diri, Gen Z lebih memilih menunggu pasangan yang tepat daripada terjebak dalam hubungan yang tidak sesuai dengan tipe mereka.