INFORADAR.ID - Sutradara ternama Indonesia, Joko Anwar, kembali menghadirkan karya terbarunya berjudul Pengepungan di Bukit Duri.
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 17 April 2025.
Film Pengepungan di Bukit Duri mengisahkan tentang Edwin, seorang guru pengganti di sebuah pusat rehabilitasi remaja bermasalah pada tahun 2027.
Di tengah kondisi masyarakat Indonesia yang sedang mengalami gejolak dan berada di ambang keruntuhan.
BACA JUGA:Film 'Pabrik Gula' Horor Thriller dari Thread Viral X
BACA JUGA:Rilis First Look, 'Abadi Nan Jaya' Siap Mempersembahkan Film Zombie Pertama dari Netflix Indonesia
Edwin harus berjuang untuk bertahan hidup ketika sekolah tempatnya mengajar berubah menjadi arena pertempuran yang dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial.
Film ini menampilkan deretan aktor berbakat, termasuk Morgan Oey sebagai Edwin, Omara Esteghlal, Hana Malasan, Endy Arfian, dan Fatih Unru.
Menariknya, Pengepungan di Bukit Duri merupakan debut layar lebar bagi Millo Taslim, keponakan dari aktor Joe Taslim.
Dalam proses produksinya, Pengepungan di Bukit Duri mendapat dukungan dari Amazon MGM Studios, bekerja sama dengan Come and See Pictures.
Joko Anwar mengungkapkan bahwa sejak tahap awal, Amazon MGM Studios telah menunjukkan minat besar terhadap proyek ini dan terlibat dalam setiap tahap produksi, mulai dari pra-produksi hingga film selesai.
Melalui film ini, Joko Anwar ingin menyoroti rendahnya apresiasi terhadap profesi guru di Indonesia.
Review dari Abigail yang sudah menonton film Pengepungan di Bukit Duri -@jokoanwar-Instagram
Ia menyoroti fenomena di mana guru tidak lagi mendapat penghormatan oleh murid-muridnya, terutama jika orang tua mereka memiliki jabatan tinggi atau kekayaan melimpah.
"Kita paling banyak di sekolah ketimbang di rumah. Tapi apresiasi terhadap profesi guru sangat rendah di Indonesia," ungkapnya.