⁃ HPN 2021 “Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan”.
⁃ HPN 2020 “Pers Menggelorakan Kalimantan Selatan”
⁃ HPN 2019 "Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital". Peringatan HPN 2019 diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur.
⁃ HPN 2018 "Menciptakan Pers yang Berimbang di Tengah Kebangkitan Arus Informasi dan Digital".
⁃ HPN 2017 "Pers dan Rakyat Maluku Bangkit dari Laut" yang memiliki makna bahwa semangat kebangkitan melalui poros maritin sejalan dengan Nawacita Presiden.
⁃ HPN 2016 “ Pers yang Merdeka Mendorong Poros Maritim dan Pariwisata Nusantara”
⁃ HPN 2015 “Pers Sehat, Bangsa Hebat”.
Pers Indonesia menjadi bagian penting bangsa dan negara Indonesia. Organisasi pers yang menggunakan nama “Indonesia” sebagai identitas, seperti PWI harus bertanggung jawab terhadap ke-indonesiaan-nya.
“Huruf ‘I’ dalam PWI yang menjadi singkatan dari Indonesia ini harus dipertanggung jawabkan,” kata Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dalam berbagai kesempatan memimpin rapat di lingkungan PWI.
Sebab itulah wawasan kebangsaan ditetapkan oleh Hendry Ch Bangun sebagai mata ajar wajib di Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI). SJI adalah the real mobile school, sekolah berjalan, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain untuk mendekati peserta didik
Hendry, mantan Wakil Ketua Dewan Pers dan lama menjadi wartawan Harian Kompas kemudian mengampu mata ajar wawasan kebangsaan di SJI.
Bahkan dalam rapat persiapan HPN 2025 di Kantor Harian Suara Merdeka, di Tebet, Jakarta Selatan, hari Senin (13/1/2025), Hendry dengan tegas mengatakan, “Wartawan yang tidak mau peduli perjuangan bangsa dan NKRI, silakan keluar dari PWI”.