INFORADAR.ID - Nasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan sehari-hari banyak orang, terutama di Asia. Biasanya, nasi dimakan pada saat makan siang atau makan malam, namun tahukah Anda bahwa mengonsumsinya di pagi hari bisa memiliki dampak yang signifikan bagi tubuh.
Meskipun nasi kaya akan karbohidrat yang menjadi sumber energi utama, mengonsumsinya di pagi hari dapat memengaruhi metabolisme, kadar gula darah, dan energi seharian.
Jika Anda ingin sarapan nasi, itu sah-sah saja. Nasi adalah sumber karbohidrat yang memungkinkan Anda memulai aktivitas di pagi hari dengan energi. Salah satu jenis zat gizi makro, atau zat gizi yang sangat diperlukan, adalah karbohidrat.
Tubuh mencerna dan memecah karbohidrat menjadi glukosa atau gula darah saat mengonsumsinya. Kemudian sel, jaringan, dan organ tubuh dapat menggunakan glukosa sebagai energi langsung atau menyimpannya di hati dan otot sebagai cadangan energi.
Dalam berita ini, dikutip dari instagram @sarapandietsehat, kita akan membahas secara mendalam tentang manfaat dan potensi dampak negatif dari konsumsi nasi saat sarapan, serta bagaimana cara memanfaatkannya untuk mendukung gaya hidup sehat.
BACA JUGA:5 Makanan yang Diam-Diam Memicu Rasa Lapar Lebih Cepat
BACA JUGA:Kacang Hijau: Makanan Kecil dengan Sejuta Manfaat untuk Kesehatan
Sepiring nasi putih yang memiliki banyak manfaat --Freepik/@Jcomp
1. Gampang ngantukan, dan lemas
Sarapan merupakan salah satu waktu makan yang penting untuk memulai aktivitas di pagi hari. Namun, ternyata pilihan menu sarapan bisa memengaruhi energi dan mood sepanjang hari.
Mengonsumsi nasi pada saat sarapan, meskipun memberikan asupan karbohidrat yang cukup, seringkali berujung pada rasa lemas dan mengantuk setelah beberapa jam.
Hal ini disebabkan oleh lonjakan kadar gula darah yang terjadi setelah makan nasi, yang dapat membuat tubuh merasa cepat lapar lagi dan menurunkan energi.
2. Meningkatkan kadar gula darah
Nasi putih memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi, yang berarti ia cepat dicerna dan diserap oleh tubuh, menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara cepat.
Ketika gula darah meningkat tajam, tubuh merespons dengan melepaskan insulin untuk menurunkan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan penurunan energi dan rasa lemas setelah makan.