INFORADAR.ID - Mengelola keuangan dengan bijak adalah salah satu kunci utama untuk mencapai stabilitas finansial. Tanpa alokasi pengeluaran yang baik, uang dapat habis begitu saja tanpa kita sadari, dan kebutuhan penting pun bisa terabaikan.
Terlebih lagi, dalam dunia yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan ini, kemampuan mengatur keuangan menjadi penting agar kita bisa menjalani kehidupan yang lebih tenang dan sejahtera.
Alokasi yang tepat membantu kita memprioritaskan kebutuhan sekaligus membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan.
Banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mengatur pengeluaran bulanan karena belum mengetahui cara efektif membagi pendapatan sesuai prioritas dan kebutuhan jangka panjang.
Sering kali kita cenderung membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, hingga akhirnya lupa menyisihkan untuk hal-hal yang esensial seperti tabungan, dana darurat, atau asuransi.
Dengan alokasi pengeluaran yang terencana, kita dapat memastikan bahwa setiap penghasilan yang didapatkan dimanfaatkan secara maksimal sesuai prioritas.
Mengutip dari akun Instagram @pasarpolis berikut ini panduan praktis mengenai cara membagi pengeluaran bulanan secara proporsional. Dengan tips alokasi 40-30-15-10-5 ini, Anda dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus mempersiapkan keuangan untuk masa depan.
1. Kebutuhan Pokok: 40%
Sisihkan sekitar 40% dari penghasilan untuk kebutuhan pokok, seperti biaya makan, transportasi, listrik, air, dan biaya bulanan lainnya.
Kebutuhan pokok adalah pengeluaran yang tidak bisa ditunda, jadi penting untuk menetapkan anggaran yang memadai namun tetap hemat agar pengeluaran ini tidak mengganggu keuangan Anda.
BACA JUGA:10 Provinsi dengan Jumlah Pulau Terbanyak di Indonesia
BACA JUGA:Kasus Bunuh Diri Mahasiswa, Banyak Anak Muda Rentan Mengakhiri Hidupnya
Potret orang yang sedang menghitung pengeluaran.-Pixabay/@jarmoluk-
2. Bayar Cicilan: 30%
Jika Anda memiliki cicilan seperti pinjaman atau kredit, alokasikan 30% penghasilan untuk membayar cicilan tersebut.
Usahakan agar cicilan bulanan tidak melebihi persentase ini agar keuangan tetap stabil dan tidak terbebani utang. Mengatur batas cicilan ini membantu Anda menjaga rasio utang yang sehat.