INFORADAR.ID - Gerakan #JusticeForIta ramai disuarakan di media sosial dan menarik perhatian publik sebagai seruan untuk menuntut keadilan bagi Ita, seorang perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual di Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Kasus ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan perlindungan lebih kuat bagi perempuan di Nusa Tenggara Timur, di mana tantangan seperti "kawin tangkap" masih terjadi dan sering kali berakhir pada kekerasan terhadap perempuan.
Kasus Ita tidak hanya menggugah simpati, tetapi juga mengundang sorotan nasional terhadap kekerasan berbasis gender yang mengakar di sana.
Dukungan dari masyarakat dan aktivis hak asasi manusia diharapkan dapat mendorong penegakan hukum yang lebih kuat dan perlindungan bagi korban kekerasan di masa depan.
Pada Kamis, 24 Oktober 2024, unggahan mengenai kasus Ita menjadi viral dibagikan setelah oleh akun @adimayaniwa di Instagram.
Postingan tersebut segera menyebar luas, dengan banyak pengguna lain yang membagikan ulang menggunakan template di Insta Stories, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperluas dukungan terhadap perempuan.
Dalam unggahannya, Adimayaniwa menceritakan secara mendetail kronologi kehidupan Ita yang penuh Duka sejak kecil.
BACA JUGA:Kembalinya Raja K-Pop G-Dragon dengan POWER Ledakan Musik yang Menggebrak
Ia menggambarkan pengalaman pahit yang dialami Ita, mulai dari kekerasan yang dilakukan oleh majikannya hingga konsekuensi yang harus dihadapinya, termasuk menjadi ibu di usia muda.
Cerita ini tidak hanya menggambarkan penderitaan pribadi Ita, tetapi juga mengangkat isu-isu yang lebih luas mengenai perlindungan perempuan dan anak di Sumba, yang sering kali terabaikan. Unggahan tersebut menjadi titik awal bagi banyak orang untuk bersuara.
Sejak berusia 8 tahun dan masih berada di kelas 2 SD, Ita telah menjadi korban kekerasan. Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya anak-anak terhadap eksploitasi dan perlakuan buruk di lingkungan mereka.
Dalam kasus ini, Ita mengalami banyak penderitaan.
Beberapa selebritis Tanah Air, seperti Ruben Onsu, Cinta Laura, dan Luna Maya, terlihat membagikan konten mengenai kasus Ita di media sosial.
Dengan dukungan dari tokoh-tokoh terkenal ini, perhatian publik terhadap isu kekerasan dan perlindungan anak semakin meningkat, serta mendorong lebih banyak orang untuk menyuarakan pendapat mereka.