Pendidikan: - Sekolah Melayu
- HIS
- Sekolah guru di Bukittinggi
- Menyelesaikan pendidikan di AMS Yogyakarta pada 1927
- Sekolah Hakim di Jakarta dan mendapatkan gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) 1932
BACA JUGA:Apa Makna dari Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober? Yuk Ketahui Sejarahnya
Saat masih muda, Yamin aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Jong Sumatranen Bond dan Ketua Indonesia Muda.
Berbeda dengan sebagian kaum terpelajar yang lebih suka berbicara dan menulis dalam bahasa Belanda, Muhammad Yamin memilih untuk menulis dalam bahasa Melayu.
Ia melakukannya melalui majalah Jong Sumatra, di mana ia berharap dapat mengangkat bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu bagi beragam suku bangsa di Indonesia.
Inisiator Lahirnya Hari Sumpah Pemuda
Menjelang Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda, ia mengekspresikan kecintaannya pada bahasa bangsanya.
BACA JUGA:Ini 6 Rekomendasi Lipstick untuk Bibir Gelap dan Kering
Ia memiliki cita-cita untuk mempersatukan beragam suku bangsa dalam satu negeri, satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia.
Pada rapat pertama Kongres Pemuda II yang diadakan pada 27 Oktober 1928, Muhammad Yamin menyampaikan pidato berjudul 'Persatuan dan Kebangsaan Indonesia'.
Menurutnya, persatuan dan kebangsaan Indonesia merupakan hasil dari sejarah panjang Nusantara dan menjadi jiwa dari bangsa Indonesia.
Pada rapat ketiga Kongres Pemuda II yang diadakan pada 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw (sekarang Museum Sumpah Pemuda), Yamin merumuskan hasil rapat.