INFORADAR.ID - Kamu pernah tidak merasa overwhelmed, atau tergesa-gesa? seakan kamu sedang mengejar sesuatu yang sebenernya kamu juga tidak yakin hal itu apa, atau mungkin kamu merasa kalau waktu itu cepat banget berlalu sampai untuk nafas aja terkadang susah.
Buku "The Things You Can Only See When You Slow Down" karya Haemin Sunim Seorang guru dan penulis Zen Buddhisme yang sering dijuluki sebagai “The Healing Mentor”.
Di buku ini, penulisnya mengajak kita untuk take a step back and reflect, apakah memang dunia ini yang sibuk atau cuma di pikiran aja? Apakah dunia ini yang sibuk dan berisik? Atau sebenernya di pikiran kita aja?
Demikian, beberapa insight yang dishare oleh akun youtube @Maudy Ayunda, membantu mu untuk hidup lebih sadar dan tenang.
1. Perasaan tidak mendefinisikan diri kamu
Didalam buku ini ada 1 kutipan yang sangat terkenal, di saat pikiran kita beristirahat, dunia pun beristirahat. Maksudnya adalah pengalaman dan hidup kita di dunia ini, sangat bergantung pada apa yang ada di pikiran kita. Kalau pikiran dan persepsi kita itu negatif atau stres, dunia juga jadi hiruk pikuk dan bising. Tapi kalau pikiran kita penuh ketenangan, dunia yang kita alami pun akan seperti itu.
BACA JUGA:Tim Kamu Tidak Kompak? Ternyata Ini 5 Penyebabnya Kata Podcast Si Kutu Buku
BACA JUGA:Dugaan jadi korban P Diddy, MV Yummy Justin Bieber Gambarkan Pesta Putih P Diddy
Menurut buku ini, kalau kita lagi ngerasa stres atau panik itu pasti biasanya kita lagi mikirin tentang masa depan atau masa lalu. Pengalaman buruk di masa lalu, atau ketakutan akan masa depan. Mungkin ada penyesalan, atau kita takut akan sebuah kegagalan yang akan terjadi.
Padahal jika dipikirkan, kita tidak bisa mengontrol atau mengubah masa lalu dan masa depan. Jadi, untuk apa khawatir? Satu-satunya hal yang bisa kita kontrol adalah yang terjadi di masa kini.
2. Don't wait for the right moment
Tidak ada namanya momen yang tepat dalam hidup, karena ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan. Jadi, walaupun kita merasa sudah mempersiapkan semuanya pasti akan selalu bertemu dengan hal-hal yang tidak bisa diprediksi atau mungkin bisa disebut 'titik buta'.
Tetapi, dalam buku ini penulisnya menekankan jika kita tidak boleh melihat ini sebagai hal yang negatif, karena memang bukan. Justru, ketidakpastian itu akan memberikan kita ruang untuk berpetualang dan mengeksplorasi hidup kita, yang sebenernya adalah sebuah proses belajar dan tumbuh.
Penulisnya menekankan ketika ada suara kecil, yang berbisik “Ah, ragu, ragu” terkadang kita harus melawan dan mengambil keputusan, karena kita harus ingat sampai di tahap ini kita sudah berproses. Jadi percaya akan kemampuan kita dalam membuat sebuah keputusan, jangan sampai kehilangan pengalaman hanya karena ragu.