INFORADAR.ID - Di berbagai belahan dunia, jumlah perceraian menunjukkan tren penurunan secara umum.
Melansir World Population Review, meskipun tingkat perceraian meningkat pada tahun 1970-an dan mulai menurun pada abad ke-21 di banyak negara.
Beberapa negara seperti Norwegia, Inggris, dan Kanada mengalami sedikit peningkatan yang stabil dalam jumlah perceraian.
Secara tradisional, masyarakat Barat, termasuk AS dan Eropa, memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Asia dan Amerika Latin.
Sebagai contoh, tingkat perceraian kasar di AS untuk tahun 2021 dan 2022 tercatat masing-masing sebesar 2,5 dan 2,4, sementara Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan mencatat angka 1,6.
BACA JUGA:Hidup Makmur di 5 Negara dengan Gaji Tinggi di Dunia
Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan, karena banyak wanita masih mengalami kesulitan finansial akibat perceraian.
Diperkirakan bahwa tingkat perceraian di AS akan menurun dalam lima tahun ke depan, meskipun beberapa kelompok usia lebih rentan terhadap perceraian dibandingkan yang lain.
Misalnya, fenomena "perceraian abu-abu" sangat tinggi di kalangan orang berusia 50 hingga 75 tahun, sementara pasangan yang menikah di usia lanjut dengan pendidikan menengah atau perguruan tinggi menunjukkan penurunan dalam angka perceraian.
BACA JUGA:Indonesia Negara yang Memiliki Paling Banyak Libur Nasional di Asia Tenggara
Rata-rata Tingkat Perceraian di Seluruh Dunia
Pada tahun 2022 lalu, berdasarkan data tentang pernikahan dan perceraian yang tersedia, tingkat perceraian global berada di angka 1,6 per 1.000 orang.
Meskipun data untuk tahun 2023 dari banyak negara masih belum lengkap, rata-rata tingkat perceraian kasar di dunia diperkirakan mencapai sekitar 1,8 per 1.000 orang.
Negara-Negara dengan Tingkat Perceraian Tertinggi