INFORADAR.ID - Menurut National Geographic, teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia, setelah air.
Sejak dahulu, teh telah menjadi bagian penting dari berbagai budaya di banyak negara, seperti di Tiongkok, India, Inggris, dan negara-negara Timur Tengah.
Dalam beberapa dekade terakhir, volume konsumsi teh global terus mengalami peningkatan yang signifikan, didorong oleh pertumbuhan populasi, inovasi produk, dan peningkatan kesadaran akan manfaat kesehatan teh.
BACA JUGA:5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Kopi Tanpa Gula
Sejarah Konsumsi Teh
Terdapat berbagai jenis teh yang dibedakan berdasarkan tingkat oksidasinya, seperti teh hijau, kuning, oolong, dan hitam.
Beberapa varian teh hitam yang terkenal antara lain Darjeeling, Assam, Turki, dan Ceylon.
Minuman yang aromatik ini berasal dari Tiongkok sekitar tahun 2737 SM. Menurut legenda, seorang kaisar Tiongkok sedang duduk di bawah pohon Camellia sinensis ketika pelayannya merebus air.
Angin membawa beberapa daun dari pohon itu ke dalam air, dan sang kaisar memutuskan untuk mencicipi minuman yang secara tidak sengaja dibuat oleh pelayannya.
Budaya minum teh sudah ada di Tiongkok selama berabad-abad sebelum menyebar ke negara-negara Barat.
Teh diperkenalkan di Jepang pada akhir abad kedelapan dan menjadi bagian penting dari budaya Jepang.
Di Inggris, teh telah diakui sebagai salah satu minuman yang khas bagi negara tersebut, dan juga menjadi minuman yang populer di kalangan masyarakat Timur Tengah.
BACA JUGA:Bikin Cepet Tua, Hindari 6 Jenis Makanan dan Minuman Ini: Jaga Pola Makanmu
Volume Konsumsi Teh Global
Statistik ini menunjukkan data mengenai konsumsi teh tahunan secara global dari tahun 2012 hingga 2025.
Pada tahun 2022, konsumsi teh di seluruh dunia mencapai sekitar 6,7 miliar kilogram dan diperkirakan akan meningkat menjadi 7,4 miliar kilogram pada tahun 2025.