Jadi, hal-hal seperti mandi air hangat, tidur siang, atau menata rambut menjadi hal yang terabaikan. Begitu pula bagian penting lain dari perawatan diri seperti membayar tagihan tepat waktu, menjaga kulkas tetap terisi, dan memenuhi kewajiban.
3. Bersosialisasi membuat kamu gelisah
Ilustrasi-Freepik.com-master1305
Duduk-duduk dan berbincang-bincang atau berbincang dengan orang-orang terkasih biasanya merupakan pengalaman yang menyenangkan dan cara penting untuk berhubungan kembali dengan orang lain.
BACA JUGA:5 Kegiatan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang Cocok Diikuti Generasi Muda
Produktivitas yang buruk dapat membuat kamu merasa seperti membuang-buang waktu karena tidak menyelesaikan apa pun.
4. Kesuksesan terasa tidak berarti
Tampaknya, menjadi sukses adalah inti dari menjadi produktif, tetapi orang-orang yang menghadapi produktivitas yang buruk akhirnya terjebak dalam siklus menjadi produktif hanya demi produktivitas.
Ini mungkin berarti bahwa ketika kamu akhirnya mencapai tujuan kamu, rasanya hampa, kosong, atau tidak cukup baik. Atau kamu mungkin merasa terlalu lelah untuk menghargainya.
5. Kamu tidak dapat mengingat kapan terakhir kali kamu merasakan kegembiraan
Kegembiraan adalah perasaan senang yang sederhana, tetapi mudah terlewatkan saat kamu terlalu fokus pada suatu tujuan.
Bahkan jika kamu memilih tujuan karena kamu pikir itu akan membuat kamu merasa bahagia, jika berlebihan, kamu dapat kehilangan kegembiraan di dalamnya.
6. Melihat orang lain bersenang-senang membuatmu kesal
Produktivitas yang toxic bisa menjadi begitu ekstrem sehingga kamu tidak hanya menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan orang-orang yang kamu cintai, tetapi kamu mungkin merasa sangat jijik melihat orang lain “menyia-nyiakan” waktu melakukan sesuatu yang menurut kamu tidak produktif.
Nah, itulah beberapa tanda kamu orang yang masuk kedalam orang dengan produktivitas yang toxic yang harus kamu tahu.