Namun, jika kamu salah menangani amarah atau melakukan sesuatu yang tidak konstruktif, tindakan kamu bisa menjadi preseden buruk.
Kemudian biarkan dia melihat kamu memproses emosi kamu dari waktu ke waktu sehingga dia bisa meniru kamu.
BACA JUGA:Hindari 7 Makanan Ini Jika Kamu Ingin Punya Kulit Sehat: Terhindar dari Kulit Keriput dan Penuaan
BACA JUGA:7 Manfaat Kencur Mentah untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Membantu Menurunkan Berat Badan
2. Berhenti memanjakan
Memperlakukan anak remaja kamu seperti orang dewasa daripada anak kecil dapat meredakan sebagian amarahnya.
Hilangkan suara-suara bossy dan sikap otoriter, bicaralah dengan anak remaja kamu dengan cara yang sama seperti kamu berbicara dengan rekan kerja atau orang dewasa lainnya.
Selain itu, berikan kesempatan kepada anak remaja kamu untuk melakukan perilaku yang sesuai dengan usianya seperti bertemu teman di bioskop dan mengambil keputusan lebih lanjut mengenai kegiatan dan jadwal sekolah.
Hal ini tidak hanya akan membantunya mengendalikan amarahnya, tetapi juga akan membantunya mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang ia perlukan sebagai orang dewasa.
3. Mendengarkan
Ilustrasi-Freepik.com-
Mengabaikan anak remaja kamh akan membuat mereka merasa tidak didengarkan dan tidak dihargai.
Dengarkan anak remaja kamu sebanyak mungkin, kemudian akui perasaan itu. Jika kamu tidak dapat mendengarkan anak remaja kamu saat ini, beri tahu orang tua kamu saat mereka ada waktu luang.
4. Jangan berteriak
Ilustrasi-Freepik.com-
Sulit untuk tidak marah ketika remaja berteriak atau mengatakan hal-hal aneh. Jika orang tua merespons dengan meninggikan suaranya, kemarahannya akan semakin meningkat.