BACA JUGA:Tips Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2024, BKN Ungkap Penyebab Banyak Pendaftar Gagal Karena Ini
Setelah Rasulullah wafat, hingga masa sahabat dan generasi berikutnya, orang-orang mulai melupakan Nabi dan perjuangannya.
“Sekitaran tahun 362 hijrah sampai tahun 567 Hijrah kemudian ada yang menyebut tahun kisaran 549 hingga tahun 638 hijrah. Tahun-tahun ini merupakan masa krisis ketika orang sudah mulai lupa dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW," jelas ustadz Adi Hidayat.
Kemudian banyak orang-orang di masa-masa peperangan yang menghimpun kekuatan untuk bisa menyerang kembali umat Islam.
"Sehingga banyak kemudian dari orang-orang yang sebelumnya masa-masa peperangan memendam dendam Kembali dan menghimpun kekuatan kemudian menyerang umat Islam kembali," tambahnya.
Karena itu, peringatan lahirnya Nabi diperkenalkan untuk mengingatkan umat Islam agar tidak lupa.
BACA JUGA:Susunan Acara Maulid Nabi Apa Saja? Simak, Ini Contohnya
BACA JUGA:Apa Hukum Shalat Lidaf'il Bala di Hari Rabu Wekasan? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
"Karena lupa pada nabinya, pada tuntunannya inilah menjadi lemah umat islam pada masa itu, maka momentum lahirnya nabi pada masa itu dibuka Kembali untuk mengenalkan Kembali nabi Muhammad," jelasnya.
Kapan Awal Mula Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan ada berbagai pendapat terkait kapan awal mula peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, diantaranya:
1. Pendapat pertama mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi dimulai pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir, dan yang memperkenalkannya adalah Abu Tamim Al-Muizz li-Dinillah.
2. Pendapat lain menyebutkan bahwa perayaan Maulid Nabi dimulai di wilayah Irbil, Irak, dan yang mempopulerkannya saat itu adalah Mudzofar, yang merupakan gubernur Irbil pada masa itu.
BACA JUGA:Menjelang Hari Rabu Wekasan, Ini Tata Cara Shalat Lidaf'il Bala
BACA JUGA:Cut Intan Nabila Beri Kode 4 Jari di Video Unggahannya, Ternyata Ini Maknanya