INFORADAR.ID - Rabu terakhir di bulan Safar, yang sering disebut sebagai Rebo Wekasan, Rebo Kasan, atau Rebo Pungkasan, menyimpan nuansa magis yang tak terelakkan bagi sebagian umat Islam.
Rebo Wekasan kerap dibalut misteri ini dikaitkan dengan berbagai mitos, mulai dari nasib sial hingga keberkahan yang melimpah.
Dalam keyakinan sebagian kalangan, Rabu terakhir Safar atau Rebo Wekasan dianggap sebagai hari di mana bencana dan cobaan bertubi-tubi menimpa dunia.
Konon, pada hari ini Allah SWT menurunkan berbagai ujian, membuat banyak orang merasa perlu melindungi diri dengan amalan khusus agar terhindar dari bala dan malapetaka.
Namun, cerita-cerita ini hanyalah bagian dari folklore yang berkembang di masyarakat, dan tidak semua umat Islam mempercayainya.
Sejumlah ulama, termasuk Buya Yahya, berpendapat bahwa keyakinan tentang Rebo Wekasan tak berakar kuat dalam syariat Islam dan lebih merupakan hasil dari pengaruh budaya lokal yang bercampur dengan kepercayaan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Tips Mencari Pasangan Menurut Pandangan Islam Dalam Tausiah Ustadz Adi Hidayat
Mitos Tentang Rebo Wekasan
Hari Sial: Salah satu mitos paling mencengangkan adalah bahwa Rabu terakhir Safar adalah hari penuh sial dan malapetaka. Bagi yang mempercayai ini, hari tersebut dianggap sebagai saat di mana berbagai musibah bisa terjadi tanpa diduga.
Hari Penuh Keberkahan: Di sisi lain, ada pula yang memandang Rabu terakhir Safar sebagai hari yang sarat dengan keberkahan. Mereka yang percaya akan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan harapan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
Amalan yang Sering Dilakukan
Meskipun kepercayaan terhadap Rabu terakhir di bulan Safar tidak memiliki landasan yang kokoh dalam agama, umat Islam tetap dianjurkan untuk senantiasa berbuat kebaikan. Amalan-amalan yang bisa dilakukan pada hari ini antara lain:
- Shalat Sunnah: Memperbanyak shalat sunnah, termasuk shalat sunnah mutlak, adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan khusyuk dan ikhlas, shalat sunnah bisa menjadi sumber ketenangan batin dan mendatangkan keberkahan.
- Dzikir dan Doa: Mengingat Allah dengan dzikir dan memanjatkan doa adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dzikir dan doa dapat menjadi benteng pelindung dari segala bentuk musibah.
- Sedekah: Bersedekah adalah cara yang ampuh untuk mendatangkan rahmat Allah dan menolak bala. Sedekah memiliki banyak keutamaan dalam Islam, termasuk membawa keberkahan dalam hidup.
- Membaca Al-Qur'an: Membaca dan merenungi ayat-ayat Al-Qur'an memberikan pencerahan dan petunjuk hidup. Banyak yang memilih membaca Surah Yasin pada hari-hari penuh cobaan sebagai bentuk perlindungan.
- Istighfar: Memohon ampunan dengan memperbanyak istighfar adalah cara untuk membersihkan diri dari dosa dan mendapatkan perlindungan dari keburukan.
BACA JUGA:Apakah Makan Kepiting Haram dalam Islam? Simak Penjelasan Fatwa MUI Berikut Ini
Misteri yang menyelimuti Rabu terakhir di bulan Safar terus hidup di hati sebagian umat Islam. Namun, penting diingat bahwa dalam menghadapi segala tantangan, Islam mengajarkan untuk selalu bertawakkal kepada Allah.