Tingkat stres yang tinggi dan terus-menerus menyebabkan tubuh memproduksi hormon stres seperti kortisol, yang jika dibiarkan dapat merusak struktur dan fungsi otak.
Efek negatifnya termasuk kehilangan memori, konsentrasi yang buruk, dan risiko penyakit mental seperti kecemasan dan depresi.
Mengenali bagaimana stres yang berlebihan memengaruhi kesehatan otak adalah langkah pertama untuk mengelola dan mengurangi efek negatifnya serta menjaga keseimbangan mental dan kognitif yang sehat.
BACA JUGA:Waspada, Ini 9 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak Tanpa Disadari
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mendengarkan Musik bagi Otak
3. Kurang Olahraga Fisik
Olahraga fisik penting untuk menjaga kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Kurang olahraga dapat menyebabkan penurunan daya ingat dan konsentrasi.
Olahraga teratur tidak hanya meningkatkan aliran darah ke otak, tetapi juga merangsang produksi bahan kimia yang mendukung fungsi kognitif dan kesehatan emosional.
Ketika kurang gerak, otak tidak menerima stimulasi yang dibutuhkan untuk menjaga ketajaman mental dan keseimbangan emosional, sehingga menyebabkan daya ingat dan konsentrasi yang buruk dan bahkan risiko gangguan suasana hati.
Memahami pentingnya aktivitas fisik untuk kesehatan otak akan membantu kamu mempertahankan kebiasaan aktivitas fisik sebagai bagian integral dari gaya hidup sehat.
4. Kecanduan Game
Kecanduan bermain game dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan otak dan memengaruhi berbagai fungsi kognitif dan emosional.
Meskipun video game memberikan hiburan dan stimulasi mental, kecanduan dapat mengganggu keseimbangan hidup dan menyebabkan masalah seperti konsentrasi yang buruk, gangguan tidur, dan hubungan sosial.
Kecanduan ini dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak, merusak kapasitas memori, serta menyebabkan stres dan kecemasan.
Kecanduan game ini bisa menyebabkan adanya perubahan pada sistem dopamin serta dapat meningkatkan agresivitas terhadap beberapa jenis game yang dapat meningkatkan serta meningkatkan perilaku impulsif.
5. Tidak Melakukan Deep Breathing