INFORADAR.ID - Judi online di Indonesia adalah fenomena yang mencengangkan dan penuh kontradiksi. Di satu sisi, pemerintah melarang keras segala bentuk perjudian, termasuk judi online.
Namun, di sisi lain, popularitas dan aktivitas judi online terus meroket, menciptakan dunia bawah tanah yang menggeliat di tengah ketatnya aturan hukum.
Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, menjadi ladang subur bagi industri judi online. Ribuan situs perjudian beroperasi secara ilegal, menawarkan segala jenis permainan mulai dari poker, slot, hingga taruhan olahraga, seperti sepak bola.
Sebagai negara pecinta berat sepak bola, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang menjadi ladang pemain judi online yang besar.
Maniak bola pasti mengetahui hal ini, banyak klub sepak bola Eropa yang disponsori rumah judi!
BACA JUGA:Bukan Indonesia, Inilah 7 Negara dengan Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia
Di mana pun mata kita memandang, jejak perjudian terasa nyata. Dari logo sponsor yang mencolok di kostum pemain hingga iklan-iklan yang menghiasi stadion, setiap sudut menyuarakan kerjasama erat antara klub sepak bola dan perusahaan judi.
Musim 2022-2023 Liga Primer Inggris mencatat rekor baru, dengan lebih banyak tim yang disponsori oleh perusahaan judi daripada sponsor jenis lainnya. Sebuah fakta yang tak bisa diabaikan.
Sepak bola, komoditas ekspor olahraga terbesar Inggris, menjadi medan perang bagi perusahaan judi yang ingin menaklukkan pasar Asia, khususnya China, meskipun perjudian ilegal di sana.
Nama-nama seperti Dafabet, Stake.com, dan W88 menjadi sponsor klub-klub Liga Premier, namun ironisnya, mereka hampir tidak digunakan oleh penjudi Inggris.
Situs-situs mereka tampak serupa karena dikendalikan oleh satu entitas, TGP Europe, melalui perjanjian ‘merek putih’.
Dilansir dari BBC, Matt Zarb-Cousin, mantan pecandu judi yang kini memimpin kampanye Bersihkan Perjudian, menyerukan transparansi dalam industri ini.
Dia mengecam praktik di mana perusahaan judi bisa beroperasi tanpa lisensi penuh, membonceng lisensi operator dan menghindari kriteria ketat dari Komisi Perjudian.
Aston Villa baru-baru ini mengumumkan kesepakatan kontroversial dengan BK8, perusahaan judi online dari Malaysia, sebagai sponsor kaus mereka untuk musim 23/24.