Oleh karena itu, sekaranglah waktunya untuk diam-diam memberikan solusi jika mereka sepertinya tidak punya ide.
4. Memunculkan Terapi
Jika teman kamu telah mengalami banyak hal, tidak apa-apa untuk menanyakan apakah mereka pernah berpikir untuk bertemu dengan seorang konselor.
Sayangnya, menemui konselor membawa banyak stigma sosial, tetapi jika teman kamu mengalami masalah untuk sementara waktu, penting untuk mengetahui apa yang kamu lakukan secara profesional.
Tentu saja, stigma seputar menemui konselor tidak dapat dibenarkan. kamu bahkan mungkin perlu meyakinkan teman-teman kamu bahwa tidak apa-apa menemui konselor.
Kamu akan membantu melawan stigma itu dengan memberi tahu teman kamu bahwa kamu masih melihat mereka sebagai orang yang sama, meskipun mereka membutuhkan sedikit bantuan.
BACA JUGA:Setelah Di-PHK Jangan Terus Berlarut-larut Dalam Kesedihan, Lakukan Saja Hal Ini
BACA JUGA:Selain Lagu Jiwa yang Bersedih, Inilah Lagu Teramini dari Ghea Indrawari yang Tak Kalah Epik
5. Tanyakan Apakah kamu Bisa Melakukan Apa Saja
Apakah seseorang ingin berbicara setiap minggu atau pergi makan siang sebentar, kamu mungkin dapat membantu.
Kamu mungkin juga dapat membantu dengan memberikan dukungan dalam tugas-tugas sulit, seperti mendukung orang yang dicintai jika mereka memiliki akta kematian. Buka percakapan dan lihat apakah orang tersebut secara khusus membutuhkan sesuatu.
Jika menurut kamu orang tersebut tidak yakin untuk meminta bantuan kamu, berikan saran khusus. Misalnya, "Aku ingin membantu kamu. Jika kamu membutuhkan aku, aku dapat mengantar kamu ke suatu tempat.”
6. Jujurlah
Jika kamu memberikan dukungan atau bantuan apa pun, pastikan kamu bersedia menindaklanjutinya. Misalnya, jika kamu mengatakan, "Telepon aku dan bicaralah kapan saja.”
Kamu akan dengan senang hati melepaskan apa yang sebenarnya kamu bicarakan. Demikian pula, jika kamu menawarkan untuk melakukan sesuatu, seperti mengantar seseorang ke terapi, kamu sebenarnya akan menjadi orang yang muncul untuk melakukannya.
7. Periksa Lagi