Dalam cuitannya, Naomi mengungkapkan rasa kecewanya: "Bangk**, skripsi S1 gue diplagiat plek ketiplek sama anak hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, hadeh @UMPCenter."
Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja saat Naomi mengikuti tren "show your skripsi" di Instagram.
Ia memeriksa judul skripsinya di Google dan menemukan skripsi mahasiswa UM Palembang yang memiliki kesamaan sangat tinggi dengan karyanya.
Naomi menyatakan bahwa perjuangannya menyusun skripsi tersebut sangat berat karena harus mengurus ibunya yang mengidap kanker di rumah sakit pada saat yang sama.
BACA JUGA:Jadi Mahasiswa Kok Gitu-Gitu Aja! Ini 10 Rahasia Agar Kamu Menjadi Mahasiswa Berprestasi
BACA JUGA:Sajian Spesial Idul Adha 2024: Resep Hati Sapi Asam Manis untuk Memeriahkan Meja Makan Keluarga
"Tega banget mba sampai plek ketiplek plagiatin skripsi saya. Saya perjuangin loh itu dengan kerja keras. Mamah lagi sakit kanker pada saat itu. Saya bolak balik ke rumah dosen saya dari rumah sakit untuk bimbingan. Kalau memang ga punya hati, minimal punya adab dan otak," ungkap Naomi.
Kesamaan antara kedua skripsi tersebut mencakup judul, abstrak, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, indentasi, catatan kaki, hingga daftar isi dan daftar pustaka.
Kasus seperti ini mengingatkan kita semua pentingnya menghormati hak kekayaan intelektual dan integritas akademik.
Mahasiswa seharusnya memahami pentingnya menciptakan karya-karya orisinal dan memberikan penghargaan kepada karya orang lain yang mereka gunakan sebagai referensi.
BACA JUGA:Melatih Soft Skill Mahasiswa, UKM Kewirausahaan Untirta Adakan Webinar Public Speaking Training
BACA JUGA:Hadeuh, Penggemar BABYMONSTER Adu Debat Karena Disebabkan Hal Ini
Selain itu, lembaga pendidikan juga perlu meningkatkan pengawasan dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa tentang pentingnya menjaga integritas akademik demi menjaga kejujuran dan keadilan dalam dunia pendidikan. (*)