INFORADAR.ID – ‘Sepucuk Wasiat Penghuni Surga' merupakan pesan yang disampaikan melalui sebuah surat yang ditemukan di sekitar Pengungsian Rafah setelah serangan Israel yang mengerikan.
Surat wasiat tersebut menggambarkan penderitaan yang dialami oleh warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak yang menjadi korban tak berdosa dalam serangan brutal itu.
Isi surat wasiat yang ditulis dalam Bahasa Arab oleh seseorang bernama Muhammad Abdul Qadir Al Husseini pada tanggal 25 Maret 2024, menjadi saksi akan keberanian dan keberpihakan kepada tanah air dalam menghadapi penindasan.
Surat wasiat ini menjadi penanda keberanian seorang pahlawan Palestina, Muhammad Abdul Qadir Al Husseini, yang menegaskan komitmennya bahkan sampai pada saat-saat terakhir hidupnya.
BACA JUGA:Berpindah Serangan ke Rafah, Netizen Ramai-Ramai Kecam Israel dengan Hastag ‘All Eyes on Rafah’
Meskipun telah gugur dalam serangan Zionis Israel, namun pesannya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi mereka yang berjuang demi keadilan dan kemerdekaan.
Semangatnya yang teguh dalam melawan penjajahan menjadi cermin dari keteguhan hati bangsa Palestina dalam menghadapi segala bentuk kesulitan.
Dengan ditemukannya surat ini, kita diingatkan akan betapa besarnya pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pejuang Palestina dalam mempertahankan tanah air dan martabat bangsa.
Pesan dari 'Sepucuk Wasiat Penghuni Surga' tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mengajak kita semua untuk bersatu dalam memperjuangkan perdamaian dan keadilan bagi semua manusia, tanpa memandang suku, agama, atau bangsa.
BACA JUGA:Ramai Seruan 'All Eyes On Rafah', Apa yang Sebenarnya Terjadi?
BACA JUGA:Inovasi Kuliner untuk Idul Adha 2024: Kreasi Steak Sapi Tepung BBQ yang Menggiurkan
Jika dilihat dari namanya, kemungkinan anak ini adalah seorang ahlul bait dari jalur Hussein radhiyallahu ‘anhu.
Dikabarkan, sang penulis surat tersebut turut syahid menjadi korban kebengisan Israel akibat serangan ke Rafah pada 26 hingga 27 Mei 2024 lalu.
Dilansir dari akun Instagram @littletheguardianofaqsa pada Rabu, 30 Mei 2024, sepucuk surat tersebut sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.