2. Dikenal sebagai sapi saut
Dugong, juga dikenal sebagai sapi laut, adalah satu-satunya perwakilan dari keluarga duyung, dan kerabat akuatik terdekat mereka adalah manate.
Percaya atau tidak, gajah paling dekat dengan duyung di darat. Duyung jantan menumbuhkan taringnya saat dewasa. Duyung betina juga memiliki taring, tetapi muncul pada betina yang lebih tua.
BACA JUGA:Momen Langka Kesenian Calung Renteng Buhun Tampil di Hadapan Masyarakat Lebak
3. Memiliki umur panjang
Umur dugong, seperti pohon, tergantung pada jumlah cincin pada gigi taringnya. Dugong dapat hidup hingga usia 70 tahun!
4. Menghirup oksigen
Duyung menghirup oksigen di atas permukaan air melalui lubang hidungnya, menahan napas selama 11 menit dan dapat menyelam hingga kedalaman 33 meter untuk mencari makanan.
5. Penglihatan yang buruk
Dugong tidak memiliki penglihatan terbaik, tetapi mereka menebusnya dengan pendengaran yang sangat baik. Duyung dapat berkomunikasi dengan menggonggong, berkicau, mencicit, gemetar, dan suara lain yang dapat menyebar ke seluruh air.
6. Terancam Punah
Duyung terdaftar sebagai hewan yang terancam punah. Perluasan pelabuhan komersial, pengerukan pesisir, jaring ikan hiu, bencana alam seperti angin topan (dan lain-lain), serta ladang dengan alga, yang merupakan satu-satunya sumber makanan duyung, semakin banyak dihancurkan.
Diperkirakan selama 30 tahun terakhir, populasi duyung mengalami penurunan hingga 90%.
Fenomena ikan terdampar merupakan akibat dari berbagai faktor kompleks yang dapat disertai dengan perubahan lingkungan, aktivitas manusia, dan fenomena alam.
Memahami penyebab di balik fenomena seperti ikan duyung atau dugong yang terdampar di Pantai Lebak Selatan penting untuk mengembangkan strategi konservasi yang efektif dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem laut.(*)
BACA JUGA:Belasan Orang Jadi Korban Jembatan Gantung yang Putus di Lebak