INFORADAR.ID - Komunitas Rumah Dunia luncurkan 114 buku pada acara Hari Buku Sedunia atau World Book Day 2024 yang diselenggarakan di Rumah Dunia, Kota Serang pada 27-28 April 2024.
Mengusung tema “Suarakan Idemu Lewat Buku” perayaan World Book Day Rumah Dunia tahun ini diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti diskusi literasi, bedah buku, dialog interaktif, perlombaan dan peluncuran 114 buku yang terbit dari tahun 2020-2024.
Pesta perayaan hari buku tahunan yang sudah rutin terselenggara sejak 2012 ini merupakan ajang pertemuan para penulis, pegiat literasi, dan pemuda dengan meluncurkan dan mendiskusikan buku baik fiksi maupun non fiski.
Menurut Hilal Ahmad, Ketua Panitia World Book Day 2024, peringatan World Book Day kembali digelar setelah sebelumnya sempat vakum sejak pandemi Covid-19 melanda tahun 2020 dan baru akan digelar lagi pada 2024 ini.
“Karena sudah beberapa tahun vakum, WBD (World Book Day) tahun ini kami coba targetkan 100 buku untuk diluncurkan, alhamdulillah hari ini kami meluncurkan 114 buku,” kata Hilal. .
Hilal menambahkan buku yang diluncurkan Rumah Dunia bukan hanya buku yang terbit pada tahun 2024, namun juga dari tahun 2020. “Penulisnya juga bukan hanya dari Banten tapi juga dari luar Banten” ujarnya.
Abdul Salam selaku Presiden Rumah Dunia mengatakan perayaan World Book Day Ruma Dunia ini bertujuan untuk mendorong penulis lokal untuk terus berkarya.
“Kalau gak ada kegiatan literasi di Rumah Dunia, rasanya ada sesuatu yang hilang. Setelah vakum beberapa tahun, kami coba menyelenggarakan lagi kegiatan World Book Day supaya teman-teman lokal punya semangat untuk terus berkarya,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Gol A Gong, pendiri Rumah Dunia sekaligus Duta Baca Indonesia itu mengajak peserta untuk merayakan Hari Buku Sedunia ini bukan hanya sebatas seremonial.
“Ketika merayakan Hari Buku Sedunia, kita harusnya merayakan dengan buku kita sendiri, jika foto di rak buku, foto dengan rak buku kita sendiri, itu esensinya,” katanya
Gol A Gong menambahkan, WBD tidak cukup dirayakan secara seremonial, tapi harus ada langkah kongkrit seperti yang dilakukan Rumah Dunia.
“Saya berharap apa yang dilakukan oleh Rumah Dunia, bisa diikuti oleh semua komunitas dan elemen literasi di seluruh Indonesia.
Peluncuran 114 buku dilakukan secara simbolis dengan membuka tudung literasi dan tanda tangan piagam. (*)