INFORADAR.ID - Hidangan khas setempat mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan tradisi daerah tersebut, seperti pada apem bohay khas Pandeglang.
Setiap gigitan apem bohay khas Pandeglang, hidangan ini akan membangkitkan perasaan nostalgia dan kenangan yang terkait erat dengan identitas lokal.
Dalam artikel ini, kami akan mengenalkan putih dan montoknya apem bohay khas Pandeglang. Makanan khas yang selalu menjadi primadona di bulan Ramadan.
Apem bohay atau apem putih khas Pandeglang ini berbahan baku tepung beras putih dan tape singkong.
BACA JUGA:Berburu Takjil Ramadan 2024 di Sekitar Kota Pandeglang
Diolah dengan penuh ketelitian dan passion pembuatnya, apem putih ini bisa ditemukan mudah ketika bulan puasa.
Bagi warga Pandeglang, apem putih atau apem bohay ini wajib setiap kali atau sesekali menjadi hidangan berbuka puasa.
Bulan puasa belum afdol rasanya jika belum menelan apem bohay dengan lelehan gula merah.
Nama lain dari si putih, montok dan kenyal ini adalah apem putih Cimanuk. Diproduksi dengan cara yang tradisional dan merupakan hasil industri rumah tangga!
Melansir radarbanten.co.id, apem putih yang menjadi target buruan takjil ini berasal dari Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
BACA JUGA:Anti Telat, 5 Resep Menu Sahur Ramadan Sat Set dan Sehat
Hingga pada Ramadan 2024 ini, apem bohay masih menjadi menu berbuka puasa.
Untuk mendapatkannya Anda hanya perlu datang ke sekitar pusat kota Pandeglang. Apem putih ini banyak dijajakan di pinggir jalan.
Makanan khas daerah seperti apem bohay ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan dilindungi.
Berkat ciri khasnya yang spesifik, makanan khas menjadi identitas yang membedakan dan menonjolkan keunikan sebuah daerah.