Banyak Dampak Negatif, LPAI Ajak Para Guru Cegah Bullying di Sekolah

Rabu 28-02-2024,19:44 WIB
Reporter : Siti Nursyahidah
Editor : Haidaroh

“Mengatasi masalah bullying membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk sekolah, orang tua dan komunitas. Kolaborasi yang kuat dapat memastikan bahwa setiap siswa merasa aman dan dihargai di lingkungan sekolah,” tuturnya.

BACA JUGA:Banten Terus Alami Guncangan Gempa, BPBD Ajak Masyarakat Pahami Mitigasi Bencana

Menurutnya, bullying di sekolah bukanlah masalah sepele. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab, dampak dan langkah-langkah pencegahan, maka baik itu guru, orang tua maupun pihak terkait lainnya dapat bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif bagi semua siswa. 

“Dengan tindakan yang tepat, kita dapat memutus siklus bullying dan memastikan bahwa setiap siswa dapat berkembang secara positif tanpa takut menjadi korban intimidasi,” katanya.

Selain itu, LPAI juga tengah fokus dalam penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. 

Adi mengaku miris dengan tingginya kasus tindakan tidak senonoh itu di Provinsi Banten, sehingga menurunkan elektabilitas pendidikan.

Mirisnya lagi, pelaku kekerasan dan pelecehan seksual tidak lain merupakan orang dekat korban seperti teman, saudara, bahkan hingga orang tua sambung. Hal itu diketahui berdasarkan temuan pihaknya di lapangan.

“Banten merupakan daerah agamis dengan banyak pesantren didalamnya, namun fakta dilapangan banyak kasus terjadi oleh oknum agamawan bahkan dilakukan orang terdekat yang harus melindungi seperti orang tua, dan keluarga. Ini tentu menjadi konsen bersama untuk perbaikan, penyadaran lalu evaluasi bagi stakeholder pemerintah. Ayo bersama ware, peduli, karena masalah anak adalah masalah bangsa,” tegasnya.

LPAI Banten berkomitmen untuk siap bersinergi dengan pihak mana pun dalam hal pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak di Banten. 

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa anak merupakan bagian dari masa depan bangsa, sehingga penyedian solusi akan seluruh permasalahan merupakan kebutuhan utama yang diperlukan bagi anak. 

“Sinegri dan kolaborasi adalah kunci, jadi perlindungan dan pemenuhan hak anak tidak dilakukan secara sektoral tapi kolaboratif dari semua pihak,” pungkasnya.(*)

BACA JUGA:Sidang Kasus Perselingkuhan Ibu Mertua dan Menantu di Serang, Dilakukan Secara Tertutup

Kategori :