INFORADAR.ID - Emak-emak di Tangerang Selatan hari ini full senyum, soalnya, Presiden Jokowi Dodo membagi-bagikan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram dan bingkisan kepada 1.067 warga.
Pembagian 10 Kilogram beras oleh Presiden Jokowi ini berlangsung di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Tangsel, Tandon Ciater, Senin 19 Februari 2024.
Presiden Jokowi membagikan beras per 10 Kilogram kepada masyarakat Tangsel. Saat pembagian beras, presiden didampingi Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krisnamurthi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa.
Kedatangan Presiden Jokowi ke Tangsel sudah dinantikan masyarakat yang sudah menunggu sejak pagi.
Presiden Jokowi mengatakan, bantuan pangan ini diberikan untuk kebutuhan bulan Januari dan akan terus diberikan tiap bulannya hingga bulan Juni 2024.
"Ini yang bulan Januari, nanti Februari dibagikan lagi, Maret dapet lagi, April dapet lagi, Mei dapet lagi, Juni dapet lagi," ujar Jokowi yang disambut sorak sorai bahagia maayarakat.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Kunjungan ke Tangsel, Salurkan 1.067 Bantuan Pangan
Jokowi mengatakan, bantuan pangan beras ini akan disiapkan lagi untuk bulan Juli dan seterusnya, namun saat ini ia mengaku masih harus melihat ketersediaan anggaran pada APBN tahun 2024.
"Nanti setelah Juni kita lihat, APBN-nya mencukupi enggak. Kalau mencukupi, dilanjutkan lagi," jelasnya.
Jokowi mengatakan, pembagian beras 10 kilogram ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia sebagai upaya mengatasi sulitnya mendapatkan pangan bagi masyarakat miskin, akibat kenaikan komiditas di seluruh dunia, hal itu terjadi disebabkan oleh perubahan iklim.
Akibatnya, banyak komoditas pangan di Indonesia yang gagal panen. "Padahal yang makan tetap makan, sedangkan produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik. Pemerintah memberikan bantuan beras ini agar meringankan beban masyarakat," ujar Jokowi.
Sementara itu, Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pembagian beras juga akan diprioritaskan untuk masyarakat di pulau Sulawesi dan Bali. Menurutnya, menjelang puasa, pihannya akan memastikan ketersedian beras di Indonesia aman.
"Saat ini ada stok beras 1,4 juta ton dan ini akan terus didorong masuk ke pasar tradisional dan outlet-outlet modern. Jadi hari ini seminggu terakhir sudah mulai terpenuhi," jelasnya.
Menurut Bayu, pihaknya berharap di bulan Maret, produksi beras mencapai 3,5 juta ton untuk menurunkan tensi beras yang hari ini tersedia. (*)