Ada yang seru dari Riau dalam menyambut bulan Ramadan. Dimana, warga Riau melaksanakan tradisi yang sportif dan kekeluargaan, yaitu Pacu Jalur.
Tradisi yang sangat unik ini merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang, dan berlokasi di Sungai Kuantan.
Perahu yang telah dirias akan beradu kecepatan dengan di dayung oleh puluhan pria.
Tradisi ini telah hadir terutama di masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyambut bulan Ramadan dan hari besar Islam, namun kini pun dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI.
4. Munggahan dari Jawa Barat
Bagi Kamu yang tinggal di daerah Jawa Barat pastinya sudah tidak asing lagi dengan tradisi yang satu ini menjelang bulan Ramadan.
Biasanya warga Sunda di Jawa Barat sudah biasa melakukan Munggahan sekitar satu atau dua hari sebelum bulan puasa.
Pada pelaksanaannya, masyarakat akan berkumpul bersama keluarga untuk mengadakan piknik di tempat wisata, makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. Bahkan, pada zaman dahulu para warga terutama anak laki-laki akan pergi ke sungai untuk mandi, sebagai tanda membersihkan diri memasuki bulan suci.
5. Nyadran dari Jawa Tengah
Masyarakat Jawa juga sangat besar antusiasmenya dalam menyambut bulan puasa. Biasanya tradisi yang biasa dilakukan oleh warga Jawa menjelang bulan Ramadan adalah Nyadran.
Tradisi ini merupakan ziarah kubur yang dilakukan secara berbondong-bondong oleh warga yang hendak mengunjungi makam keluarga mereka.
Acara ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Kenduri atau pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, doa bersama, dan ditutup dengan makan bersama sambil menggelar tikar di pinggir jalan dan menyajikan makanan tradisional.
6. Megibung dari Bali
Masyarakat Islam di ujung timur Pulau Dewata juga melakukan tradisi menyambut bulan Ramadan yang biasa disebut Megibung.
Tepatnya di Kabupaten Karangasem, Bali, masyarakat di sana biasa menggelar Megibung, atau acara memasak dan makan bersama dengan melingkar sambil duduk bersila.
Dimana, warga akan memasak makanan tradisional, baik nasi maupun lauk pauknya. Nasi akan diletakkan di wadah beralaskan daun pisang yang disebut “gibungan”, sementara lauk pauknya pun disajikan di atas daun pisang dan disebut “karangan”.