Arrghh, saya sudah tidak mau menjelaskan lagi. Soeharto!
SOEHARTO:
Pie kabare? Enakan zamanku toh? Jangan sampai negeri ini bobrok, karena kita bentrok. Ayo tingkatkan, kita bangun Indonesia, agar kembali menjadi macan asia.
HABIBIE:
Anak-anak muda janganlah kalian berantem. Pesawat terguncang-guncang, tetap harus santai kalem fokuslah ke inovasi. Teknologi, aviasi, ayo industri mandiri, produk kita merah putih.
GUS DUR:
Makin tinggi ilmu, makin besar rasa toleransinya. Lebih jauh melihat Indonesia, ke depan di dalam hatinya. Padamkan apinya, jangan kayak kebakaran jenggot. Sepantasnya lebih besar toleransinya kalian bertiga. Gitu aja kok repot?
MEGAWATI:
Permisi, saya kan potong percakapan pria-pria. Presiden wanita pertama di Indonesia juga mau bicara. Anies! Prabowo! Ganjar! Kalian kan pria sukses toh? Coba kalian gak berantem, negara pasti beres loh.
SBY:
Pemilu ini jangan diisi dengan kebencian. Isi dengan yang positif bikin lagu atau lukisan. Di kesempatan ini saya mau titip pesan: Baliho di jalanan, tolong jangan kebanyakan
JOKOWI:
Saya ndak sabar, melihat siapa penerus saya. Siapa pun itu, ya ndak tahu kok tanya saya? Ingat Bhineka Tunggal Ika, Pancasila. Semua dilakukan untuk Indonesia Raya.
BUNG KARNO:
Maka ingatlah saudara-saudara, jagalah kesatuan bangsa. Yang lebih penting lagi, jagalah kesatuan keluarga anda, karena itu lebih rencan hancur.
Gara-gara bude anda menyebar hoax, pakde anda korban buzzer. Keluarlah dari grup whatsapp keluarga. Tidak durhaka, tidak durhaka.