Vaksinasi mencegah penyebaran virus ke orang yang lebih rentan terhadap flu dan komplikasi terkait.
Mitos: Influenza hanyalah flu biasa.
Fakta: Berbeda dengan flu biasa, influenza lebih serius dan dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala dan tubuh, menggigil, dan kelelahan parah yang dapat berlangsung selama dua minggu atau lebih.
Influenza juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius dan bahkan kematian. Rata-rata, jutaan orang di Amerika Serikat terserang flu setiap tahunnya, ratusan ribu orang dirawat di rumah sakit dan puluhan ribu lainnya meninggal dunia.
Mitos: Tidak ada yang bisa Anda lakukan saat Anda terserang flu.
Faktanya: Kenali gejalanya. Jika Anda, anak Anda atau orang yang Anda cintai jatuh sakit, segera hubungi ahli kesehatan untuk mendiskusikan pilihan pengobatan.
Obat antivirus dengan resep dokter dapat meredakan penyakit, membantu Anda pulih lebih cepat, dan mencegah komplikasi serius terkait flu.
Mitos: Vaksin flu berbahaya dan dapat menimbulkan efek kesehatan yang merugikan.
Fakta: Kebanyakan orang tidak mengalami efek samping yang serius dari vaksin flu. Beberapa orang mungkin mengalami nyeri lengan, demam, nyeri otot, rasa tidak nyaman atau lemas di tempat penyuntikan.
Efek samping ini biasanya berlangsung selama satu atau dua hari setelah vaksinasi dan tidak seserius penyakit flu yang sebenarnya. Risiko cedera serius atau kematian akibat vaksin flu sangat kecil.
Vaksin flu diberikan dengan aman kepada jutaan orang di Amerika Serikat dan di seluruh dunia setiap tahunnya.
Mitos Semua vaksin flu disetujui untuk semua kelompok usia.
Fakta: Orang yang berusia 6 bulan dan lebih tua harus mendapatkan vaksin flu setiap musim. Vaksin flu yang disetujui berbeda-beda menurut kelompok usia: Untuk orang berusia di bawah 65 tahun, tidak ada preferensi vaksi,
Untuk orang dewasa berusia di atas 65 tahun, tiga vaksin flu direkomendasikan, termasuk vaksin flu dosis tinggi dan vaksin penguat.
Vaksinasi tidak sepenuhnya mencegah flu atau influenza, tetapi dapat mengurangi durasi dan tingkat keparahan penyakit serta mencegah komplikasi serius, termasuk rawat inap dan kematian. (*)