Sering Ngamuk, Pemuda Asal Lebak Dirantai Keluarga

Jumat 19-01-2024,11:55 WIB
Reporter : Nurandi
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Subki (25) merupakan seorang pemuda yang mengalami gangguan jiwa asal Kampung Bojong Girang, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.

Subki merupakan anak pertama dari lima bersaudara, dari pasangan Yakub (51) dan Subekah (48). Kondisi Subki yang dirantai terpaksa dilakukan oleh keluarga sendiri, lantaran ia yang sering ngamuk dan membahayakan orang lain dan tetangga di kampungnya. 

Subekah, ibu dari Subki mengatakan, alasan ia merantai Subki karena kondisinya yang sudah tidak terkontrol dan sering ngamuk. Bahkan terkadang sering merusak barang yang ada disekitarnya.

"Jadi kayak suka lari kemana aja, suka ngancurin barang dan melemparkannya. Jadi takut ya ke tetangga atau siapa," ungkapnya saat berada di rumahnya, Kamis 18 Januari 2024.

Subekah memiliki lima anak, ada dua anak yang mengalami gangguan jiwa, yakni anak pertama Subki dan anak keduanya Adeng. Namun kondisi Adeng tidak separah yang dialami Subki.

Saat masih sekolah, Subki dikenal anak yang pintar dan mudah bergaul, bahkan Subki sangat aktif di kelas. Namun kondisi berbanding terbalik dengan saat ini yang sering mengamuk. 

Ia melanjutkan, kondisi Subki mulai gila saat ia duduk di bangku kelas 3 SMK. Sebenarnya pada tahun 2019, Subki seharusnya sudah lulus sekolah, namun tiba-tiba ia mendadak depresi dan akhirnya semakin parah hingga saat ini.

"Kalo pas awal sekolah enggak begini. Paling parah memang tiga tahun terakhir ini sampe sekarang," ucap Subekah.

Subekah sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang mengakibatkan anak sulungnya tersebut mengalami gangguan jiwa, hingga parah seperti ini. Keluarga sempat membawa Subki untuk mengobati di Jakarta namun terkendala biaya.

"Dulu sempat dibawa cuma terkendala biaya, harus ada uang 1 juta, untuk pengobatan Subki," tuturnya. 

Ketua RT Kampung Bojong Girang Nurhani menyampaikan, sudah membantu keluarga Subki bahkan warga sempat iuran demi pengobatannya. Namun karena kondisi yang apa adanya, akhirnya Subki tidak berobat jalan.

"Warga iuran, cuma memang karena kondisi sulit, akhirnya Subki tidak bisa berobat jalan. Jadi sampe sekarang kondisinya semakin parah," ucap Nurhani.

Ditambahkannya, semoga ada bantuan dari pemerintah untuk biaya hidup keluarga dari Subekah ibu dari Subki dalam meringankan beban hidup. 

"Semoga aja, ada perhatian dari pemerintah yang bisa memberikan bantuan, untuk keluarganya," tandasnya. (*)

Kategori :